Penjualan Kendaraan Komersial Hingga April 2025: Hino Tumbuh Positif, Fuso dan Isuzu Anjlok

Penjualan Kendaraan Komersial

OTO Mounture — Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan tren beragam dalam penjualan kendaraan komersial selama periode Januari hingga April 2025.

Merek-merek besar seperti Hino, Mitsubishi Fuso, dan Isuzu mencatat kinerja yang bervariasi, sementara merek lain seperti UD Trucks, Scania, dan FAW menunjukkan pertumbuhan signifikan meski dari basis volume yang lebih kecil.

Di tengah tekanan pasar, Hino menjadi salah satu merek kendaraan niaga yang berhasil mencatatkan pertumbuhan positif dalam penjualan retail (distribusi diler ke konsumen).

Sepanjang empat bulan pertama 2025, Hino membukukan penjualan ritel sebanyak 7.542 unit, meningkat sekitar 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Namun, di sisi wholesales (pengiriman dari pabrik ke diler), Hino justru mengalami penurunan sekitar 12,4 persen, dari 5.857 unit pada tahun lalu menjadi 5.130 unit tahun ini. Penurunan ini kemungkinan disebabkan oleh penyesuaian distribusi atau manajemen stok di tingkat diler.

BACA JUGA: DCVI Gelar Dealer of the Year 2024, Perkuat Sinergi Bersama Diler

Berbeda dengan Hino, dua pesaing terdekatnya, Mitsubishi Fuso dan Isuzu, mencatatkan penurunan baik pada sisi wholesales maupun retail. Mitsubishi Fuso mengirimkan 7.219 unit ke diler (turun 15,9 persen) dan menjual secara ritel 7.495 unit (turun 10,7 persen).

Sementara itu, Isuzu mengalami tekanan lebih besar. Penjualan wholesales-nya turun sebesar 13,2 persen menjadi 7.546 unit, dan penjualan retail anjlok hingga 20,7 persen, hanya mencapai 7.068 unit. Hal ini mengindikasikan adanya tantangan di sisi permintaan maupun distribusi untuk merek ini.

BACA JUGA: Penjualan Daihatsu Anjlok di Awal Kuartal II 2025

Meski volume penjualannya jauh lebih kecil, beberapa merek kendaraan komersial lainnya menunjukkan lonjakan pertumbuhan yang signifikan.

Seperti halnya, UD Trucks mengalami kenaikan penjualan wholesales sebesar 35,2 persen, sedangkan Scania mencatatkan lonjakan hampir dua kali lipat, baik dalam distribusi ke diler maupun penjualan ke konsumen akhir.

Sementara itu, FAW, merek asal Tiongkok, mencatat pertumbuhan tajam hingga 142 persen dalam penjualan ritel, menandakan mulai meningkatnya penerimaan pasar terhadap brand ini di segmen kendaraan komersial berat.

Secara keseluruhan, pasar kendaraan komersial Indonesia memasuki fase dinamis. Merek mapan seperti Hino menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan positif di penjualan akhir, sementara pemain besar lain seperti Fuso dan Isuzu menghadapi penurunan performa.

Di sisi lain, merek-merek alternatif dengan harga kompetitif dan teknologi terbaru mulai mencuri perhatian meskipun masih terbatas pada niche market.

(om/ls)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *