Pentingnya Pengecekan Baterai Lithium-ion pada Kendaraan Listrik

Baterai Lithium-ion pada Suzuki All New Ertiga (dok. Suzuki)

OTO Mounture — Belakangan ini, tren kendaraan listik mulai marak di pasar otomotif Indonesia. Terbaru, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah meluncurkan model kendaraan hybrid terbarunya, All New Ertiga Hybrid.

Mobil di segmen low multi purpose vehicle (LMPV) ini hadir dengan menerapkan teknologi Suzuki Smart Hybrid, di mana salah satu komponen utamanya adalah baterai Lithium-ion.

Meski komponen tersebut bebas perawatan, namun PT SIS menyebutkan bahwa tetap memberikan edukasi dan informasi ringan seputar baterai Lithium-ion kepada konsumen agar kinerja dan durabilitas baterai tetap terjaga serta bekerja optimal.

Asst. to Service Dept. Head PT SIS, Hariadi, menuturkan bahwa sebagai salah satu komponen vital di All New Ertiga Hybrid, baterai Lithium-ion memerlukan pemeriksaan ringan dengan cara mengikuti anjuran pemakaian agar keawetan dan usia pakai baterai terjaga dengan baik.

Menurutnya, memeriksa baterai Lithium-ion dapat dilakukan secara mudah dan berbarengan dengan perawatan accu maupun komponen lain pada kendaraan pada umumnya secara berkala. Untuk memudahkan konsumen, kata dia, bengkel resmi Suzuki akan melakukan pengecekan bersamaan dengan periode service rutin kendaraan.

“Suzuki juga memberikan masa garansi yang panjang untuk baterai Lithium-ion yaitu selama lima tahun atau 100 ribu kilometer. Jika diperlukan penggantian baterai, konsumen dapat mempercayakan penanganannya kepada bengkel resmi Suzuki terdekat,” katanya melalui keterangan resmi.

Baca juga: Sejumlah Keunggulan Suzuki All New Ertiga Hybrid

Baterai Lithium-ion pada All New Ertiga Hybrid disebut mampu memberikan suplai listrik untuk komponen maupun fitur elektronik sehingga dapat meringankan beban kerja mesin sekaligus meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang lebih baik.

Perannya terasa penting dan sangat membantu terutama ketika Engine Auto Start-Stop sedang aktif. Untuk meningkatkan faktor keamanan, baterai Lithium-ion tersebut juga dilengkapi dengan wadah kedap udara sehingga membuat baterai aman dari kotoran maupun cipratan air.

Kiat pemeriksaan pertama yang paling mudah dilakukan adalah memastikan sisa kapasitas daya baterai selalu dalam kondisi yang cukup atau penuh, dengan cara melihat indikator baterai yang ada di MID (Multi Information Display).

Apabila kapasitas daya baterai menurun atau berkurang, konsumen disarankan melakukan isi ulang daya baterai dengan cara deselerasi regeneratif saat berkendara maupun rutin menghidupkan mesin jika mobil jarang digunakan.

Hal tersebut dikarenakan sisa daya baterai dapat berkurang secara bertahap saat mobil tidak digunakan serta dipengaruhi faktor eksternal, seperti suhu udara dan lainnya.

Selanjutnya, konsumen juga dapat memastikan untuk selalu mengikuti anjuran sesuai dengan buku pedoman perawatan kendaraan dari Suzuki Indonesia untuk menjaga mobil tetap aman dan pada kondisi prima.

Baca juga: Suzuki Sebut Teknologi Smart Hybrid Bisa Turunkan Emisi Gas Buang

Selain itu, konsumen juga harus menghindari modifikasi pada komponen kelistrikan yang tidak sesuai yang dapat menyebabkan kerusakan, dilarang melepas baterai Lithium-ion sendiri tanpa mekanik bengkel resmi Suzuki, menghindari menerobos banjir, menghindari temperatur di bawah -20 derajat Celcius dan di atas 140 derajat Celcius, menjaga baterai dari jangkauan anak-anak, tidak mencuci baterai dengan cairan apapun, serta mengembalikan limbah baterai Lithium-ion ke bengkel resmi Suzuki.

Hariadi, menjelaskan untuk mengoptimalkan daya tahan baterai pada komponen Suzuki Smart Hybrid, pihaknya mengimbau konsumen untuk mengikuti anjuran perawatan seperti yang ada di dalam buku pedoman perawatan kendaraan.

“Selain menjaga agar umur pakainya lama, pemeriksaan juga penting dilakukan untuk memberikan pengalaman mengendarai All New Ertiga Hybrid yang nyaman dan aman. Pastikan untuk selalu melakukan perawatan dan penggantian komponen di bengkel resmi Suzuki terdekat untuk mendapatkan keaslian suku cadang dan penanganan prima oleh tenaga ahli,” tutupnya. (OM/RIL)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *