Hankook Tire Bagikan Kiat Manajemen Angkutan Logistik

Ilustrasi kendaraan pengangkut logistik (OTO Mounture)

OTO Mounture — Perayaan Iduladha yang akan berlangsung pada 20 Juli 2021 mendatang diprediksi membuat permintaan transportasi logistik pengangkut hewan ternak meningkat. Sebab, banyak masyarakat yang membutuhkan moda angkutan untuk mengirimkan hewan kurban dari lokasi ternak ke Masjid maupun Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPH-R).

Dalam situasi pandemi ini, kabarnya prosesi kurban akan dilaksanakan dalam tiga hari yaitu 21-23 Juli 2021 untuk memecah kerumunan massa pada lokasi penyembelihan hewan kurban.

Menanggapi hal itu, produsen ban global Hankook Tire mengingatkan kembali agar pemilik dan operator kendaraan niaga mempersiapkan manajemen angkutan logistik lebih baik jelang Iduladha agar keuntungan bisnis dapat tercapai dan keselamatan berkendara juga tetap terpenuhi.

National Sales Manager Truck and Bus Radial (TBR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, Ahmad Juweni, mengatakan salah satu manajemen logistik paling penting adalah manajemen perawatan ban karena ban merupakan salah satu bagian dari kendaraan yang menopang beban dan bersentuhan langsung dengan jalanan.

“Dengan manajemen perawatan ban yang baik, diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan saat high season Iduladha,” katanya melalui keterangan tertulis.

Ia pun menjelaskan tiga hal penting dalam manajemen perawatan ban dan kendaraan bagi para pemilik maupun operator kendaraan niaga agar bisa menjaga keselamatan saat melakukan pengantaran hewan kurban, diantaranya pemilihan ban yang tepat, pengecekan kondisi dan tekanan angin, serta gaya mengemudi.

Adapun manajemen ban dimulai dari pemilihan ban yang tepat, di mana salah satu hal paling penting dalam pemilihan ban adalah memilih ban sesuai dengan kondisi jalan yang akan dilalui dan beban muatan yang akan diangkut. Kapasitas daya angkut ban dapat diketahui melalui Indeks Beban yang terdapat pada dinding samping ban.

Sebagai contoh, pada ban Hankook TBR 1000R20 AH30, terdapat indeks beban 149/146J. Artinya, setiap satu ban tersebut mempunyai kapasitas daya angkut saat dipasang secara single (di depan) sebesar 3.250 kilogram, sedangkan untuk ban dipasang dual/ganda (umumnya ban belakang) adalah 3.000 kilogram dengan batas kecepatan maksimal 100 kilometer per jam.

Jika terpaksa harus mengangkut lebih dari kapasitas, pastikan untuk tetap mematuhi aturan ODOL (over dimension, overload), menambah tekanan angin, dan mengurangi kecepatan.

Manajemen perawatan selanjutnya, yaitu pengecekan kondisi ban dan tekanan angin secara rutin. Pengecekan kondisi ban ini minimal dilakukan setiap sebelum melakukan perjalanan.

Periksa tekanan angin ban apakah sesuai dengan beban yang dimuat, lalu telapak ban apakah masih di atas batas minimal tebal telapak ban, periksa apakah ada luka atau benjolan pada ban atau ada batu-batu yang menempel pada telapak ban maupun di antara ban ganda. Dengan melakukan pemeriksaan ban secara rutin, maka kecelakaan akibat kerusakan ban dapat dihindari.

Kemudian manajemen perawatan terakhir yakni gaya mengemudi. Mengemudi dengan kecepatan stabil akan membantu mesin menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan kecepatan konstan, pengendara tidak perlu menginjak pedal gas maupun rem secara agresif.

Kedua gaya mengemudi itu bisa membantu pengendara maupun operator kendaraan dalam memangkas ongkos BBM dan memperpanjang usia ban, sehingga biaya operasional juga dapat berkurang. (OM/RIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *