Gelar Program CSR, Hino Serahkan Satu Unit Dutro ke UGM

OTO Mounture — Dalam rangka menyambut 40 tahun kehadirannya di Tanah Air, Hino Indonesia melalui PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) menggelar program corporate social responsibility (CSR) di dunia pendidikan.

Pada program CSR itu, Hino Indonesia menyerahkan satu unit Hino Dutro kepada Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai alat praktik. Penyerahan Hino Dutro tersebut dilakukan oleh Presiden Direktur HMMI, Masahiro Aso kepada Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng.

“Tujuan donasi unit Hino Dutro dapat secara maksimal diperuntukkan sebagai alat bantu proses belajar mengajar dan praktik bagi para mahasiswa dari sekolah vokasi Universitas Gadjah Mada khususnya teknik mesin, sehingga dapat terus menghasilkan lulusan yang handal untuk mendukung pembangunan nasional di Indonesia,” kata Presiden Direktur HMMI, Masahiro Aso melalui keterangan resmi, belum lama ini.

Sejak 2007, Hino Indonesia telah aktif melakukan kegiatan CSR secara berkesinambungan di seluruh Indonesia dalam lingkup tujuh pilar yaitu lingkungan, pendidikan, kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kebudayaan, konservasi alam dan bencana alam.

“Bersamaan dengan pelaksanaan program CSR Hino Indonesia ini, kami mengucapkan selamat atas Dies Natalis ke 72 kepada Universitas Gadjah Mada, semoga terus dan konsisten menghasilkan putra putri bangsa terbaik untuk membangun Indonesia tercinta,” tutup Masahiro Aso.

Sebagai informasi, kegiatan industri dan bisnis Hino di Indonesia, hadir melalui HMMI selaku Pemegang Merek, sekaligus pabrikan kendaraan bermotor Hino dan komponennya, serta PT Hino Motors Sales Indonesia selaku distributor utama kendaraan Hino di Indonesia.

Selama kurang lebih 40 tahun, Hino Indonesia telah menjadi bagian dalam derap langkah pembangunan di Indonesia dan berkomitmen untuk tetap memanfaatkan potensi dalam negeri, baik sumber daya industri maupun sumber daya manusia.

Kendaraan Hino dirakit di Purwakarta, Jawa Barat dan menggunakan komponen dalam negeri lebih dari 60 persen dan telah di desain khusus untuk menyesuaikan ketentuan mengenai energi lingkungan dan telah memenuhi persyaratan standar emisi Euro4 yang akan berlaku pada April 2022 mendatang.

Sejak 2010, HMMI telah melakukan ekspor kendaraan bermotor dan komponen ke 17 negara dan disebut akan terus meningkatkan volume ekspor di pasar global pada tahun-tahun berikutnya. (OM/RIL)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *