Mobil Lama Tak Digunakan, Lakukan Pengecekan pada Oli Mesin

Ilustrasi penggantian oli mesin (dok. MMKSI)

OTO Mounture — Sebelum menggunakan mobil yang tidak digunakan dalam jangka waktu yang lama atau terparkir di rumah saja maka membutuhkan persiapan terlebih dahulu. Mulai dari pengecekan kondisi baterai atau aki, dan juga kondisi oli mesin.

Pasalnya mobil yang lama terparkir atau bahkan tidak pernah dinyalakan sama sekali tentunya akan terjadi pengendapan oli mesin di bagian penampang oli atau carter.

Group Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto, mengungkapkan bahwa jika oli terlalu lama mengendap di bagian bawah mesin maka fungsinya sebagai pelumas akan berkurang.

“Jika begitu maka dampaknya akan terasa saat mesin dinyalakan, komponen saling bergesekan tanpa adanya perlindungan dari oli. Dan jika mobil terlanjur hanya parkir lama dan jarang dinyalakan, sebaiknya mengganti oli mesin terlebih dahulu,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, 28 Agustus 2020.

Menurutnya, hal tersebut dapat dicegah dengan rutin memanaskan mobil 3 hari sekali, tujuannya untuk menjaga sirkulasi oli di dalam mesin. “Maka dari itu, untuk menjaga performa kendaraan, pengecekan dan penggantian oli mesin perlu dilakukan, utamanya ialah dengan melakukan periodical maintenance sesuai dengan manual book di bengkel resmi,” tutur dia.

Mobil yang terlalu lama dalam kondisi diam dan tak dinyalakan, dapat berpotensi membuat oli mengendap dan menjadi sludge (lumpur oli). Sehingga perlu dilakukan pengecekan terlebih dahulu dengan cara melihat dari dipstick oli, untuk memastikan apakah jumlah dan juga kekentalan oli masih dalam kondisi normal atau tidak.

Volume oli mesin pada kondisi aman jika berada antara level maksimum dan minimum. Pemilik kendaraan dapat melakukan pengecekan level oli mesin di tempat yang rata, agar hasil pengecekan akurat. Karena kemiringan tertentu dapat juga memengaruhi level oli mesin.

Jika posisi ketinggian volume oli mesin berada di bawah titik minimum, maka disarankan untuk dilakukan penambahan. Namun penambahan tersebut tidak bisa sembarang dilakukan, pemilik kendaraan disarankan melakukan penambahan dengan oli yang sama.

Hal yang perlu diketahui juga, bahwa volume oli mesin harus dalam takaran yang pas, tidak boleh kurang dan juga tidak boleh berlebihan. Dikarenakan jika volume oli terlalu penuh dan mobil digunakan, maka tekanan di dalam crankcase (area di kolong piston sampai oil pan) jadi terlalu besar yang dapat mengakibatkan seal oli menjadi bocor.

Selain itu jika ternyata oli mesin sudah membentuk sludge (lumpur) atau bahkan sudah seperti gel, maka tidak ada pilihan lain selain dilakukan penggantian dengan oli baru. Kemudian jika kondisi oli mesin sudah mengental maka sebaiknya perlu dilakukan engine flush dengan cairan engine flush chemical.

Perlu diketahui jika kondisi tersebut terjadi, maka pemilik kendaraan sebaiknya tidak menjalankan atau menyalakan mesin mobil. Pemilik kendaraan disarankan segera memanggil bengkel resmi untuk datang ke rumah dan melakukan penggantian oli.

Meski kondisi oli kendaraan masih normal, namun jika mobil terus parkir dalam waktu yang lama perlu juga dilakukan penggantian oli mesin. Mengingat penggantian pelumas mesin ini tidak hanya berdasarkan jarak pemakaian tetapi juga waktu penggunaan yakni maksimal 6 bulan sekali harus diganti. (OM/RIL)

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *