Ini Beda Jok Paten, Semi atau Sarung

modifikasi jok paten (dok. MBtech)

OTO Mounture — Bagi sebagian orang, memodifikasi interior dan jok pada mobil mungkin menjadi hal yang diperlukan demi untuk mempercantik interior ataupun membuat beda dari yang lainnya.

Namun terkadang frasa ‘membungkus jok’ cukup membingungkan bagi sebagian orang awam. Sebab, keinginan untuk memodifikasi interior atau jok baik dengan cara paten, semi paten dan sarung bisa digantikan hanya dengan kata keinginan ‘membungkus jok’.

“Memang tak salah, semua penggantian itu secara kasat mata adalah sekedar membungkus ulang jok dan interior. Padahal hasilnya, penampilan dan kenyamanan dari ketiga cara ‘pembungkusan jok’ tersebut berbeda sangat signifikan terhadap kualitas, penampilan dan kenyamanannya,” kata Brand Manager, PT Polystar International (MBtech), Dana Iswanto di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Berikut ini perbedaan cara pembungkusan jok yang umum dilakukan seperti dikutip dari produsen kulit sintetis, MBtech, beberapa waktu lalu.

Jok paten

Cara ini adalah cara terbaik. Dikerjakan melalui pelepasan lapisan jok lama dan digantikan dengan bahan pelapis yang baru. Dilakukan Fitting bodi (bentuk dan busa) jok sesuai dengan pola dan kondisi kendaraan. Jok Paten akan terlihat tampil sangat pas, firm, rapi dan lebih nyaman.

Istilah modifikasi jok sebenarnya yang paling tepat untuk jok paten ini. Dilakukan penggantian lapisan bahan secara menyeluruh dan bahkan tak jarang dilakukan pula penggantian dan penambahan busa.

Keuntungan sistem jok paten adalah bisa menonjolkan kualitas jahitan, pola, model dan kombinasi warna jok yang dibuat. Tampak sebagai produk handmade yang lebih bernilai dan dapat disesuaikan dengan selera dan keinginan pemilik kendaraan agar tampil lebih bergaya dan eksklusif.

Hasil pemasangan jok semi paten atau sarung (dok. MBtech)

Jok sarung

Cara ini adalah cara yang paling praktis dan relatif murah. Dikerjakan tanpa melepas jok lama. Pembungkusan sarung ini posisi jok biasanya tidak perlu dibongkar total dari dek kabin mobil, karena hanya dibutuhkan ikatan beberapa tali untuk pemasangannya. Hal ini yang menyebabkan penampilan jok sarung kelihatan tidak rapi, menggelembung dan mudah bergeser sehingga tidak nyaman digunakan.

Umumnya, cara ini digunakan hanya untuk melindungi jok asli agar tidak rusak atau kotor sehingga pada saat mobil akan dijual kembali maka jok asli masih akan terlihat bagus yang diklaim akan menambah nilai jual mobil tersebut.

Jok semi paten

Akhir-akhir ini tak jarang ditawarkan sebagai modifikasi jok paten. Padahal cara pembungkusan jok semi paten ini hampir sama dengan pemasangan jok sarung yaitu tanpa melepas lapisan jok lama, hanya ditumpuk menggunakan sarung jok yang sudah dibuat sebelumnya.

Perbedaannya hanya cara mengikatnya saja, jika jok sarung menggunakan tali-tali atau risleting, jok semi paten dengan cara menjahitnya di beberapa bagian pertemuan sarung tersebut, biasanya di bagian bawah jok. Tetap dilakukan pembongkaran jok dari posisi dek kabin yang terlihat seperti mengerjakan jok paten.

Kualitas hasilnya sebelas-duabelas dengan jok sarung, risiko menggelembung, dan lapisan bahan akan terlihat tidak pas pasti terjadi, karena penguatan bahan pelapis di jok tidak dilakukan di seluruh bagian jok secara sempurna. Permukaan yang cenderung bergelembung tidak bisa dihindarkan oleh cara semi paten dan sarung.

Dari cara pembungkusan jok dan interior tersebut bisa dilihat kekurangan dan kelebihannya, tetapi keputusan tetap di tangan Anda untuk memilih pembungkusan jok. (OM/RIL)

, , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *