OTO Mounture — Belakangan ini, tren penjualan secara daring (dalam jaringan) terbilang cukup pesat, meski penjualan secara luring (luar jaringan) pun masih diminati. Salah satunya adalah penjualan mobil bekas, yang saat ini tidak hanya tersedia di luring saja, tetapi juga daring pun telah tersedia.
Tersedianya pembelian mobil secara daring atau online, menjadi opsi ketika Anda tidak sempat untuk membeli mobil secara luring atau datang ke tempatnya. Pembelian mobil yang praktis, menjadi alasan mengapa banyaknya yang jual mobil melalui daring saat ini.
Lantas, ketika ingin membeli mobil bekas sebaiknya pilih yang daring atau luring? Dilansir dari laman Daihatsu Indonesia, berikut ini kelebihan dan kekurangan masing-masing.
– Pembelian mobil bekas secara daring
Hanya modal smartphone dan internet, Anda bisa langsung mengakses ke situs resmi pembelian mobil dan melakukan transaksi. Setelahnya, Anda tinggal duduk manis dan menunggu beberapa hari sampai mobil yang dipesan sampai.
Adapun kekurangannya yaitu Anda tidak bisa secara detail melihat keseluruhan kualitas mobil bekas. Dan yang paling parah Anda bisa kena tipu, jadi sebelum memutuskan membelinya, maka Anda sebaiknya harus berhati-hati.
Pembelian mobil bekas secara daring juga mempermudah pembelian di luar pulau, metode jual daring ini sangat menguntungkan bagi pembeli luar pulau. Anda tidak perlu membuang waktu untuk datang ke kota tempat penjualan mobil impian Anda. Namun sisi kurangnya adalah tarif pengiriman yang mahal dari pulau ke pulau. Bisa ditafsir dengan harga Rp9 juta lebih, tergantung jarak kota pemesananya.
– Pembelian mobil bekas secara luring
Dengan melakukan pembelian mobil bekas secara luring, maka Anda bisa melihat langsung kualitas mobilnya. Selain itu, Anda juga bisa cek kondisi fisik mobil yang akan Anda beli. Dengan Anda datang langsung ke showroom, kemungkinan kasus penipuan tidak akan terjadi. Karena Anda akan berhadapan langsung dengan penjualnya.
Namun, kekurangannya adalah Anda harus mencari lokasi showroom mobil bekas yang cocok, tentu ini akan membutuhkan tenaga lebih. Selain itu, kemungkinan adanya proses penjualan sertifikasi mobil yang memakan waktu lama. (OM/RIL)