OTO Mounture — Kinerja penjualan Mazda di Indonesia pada semester pertama 2025 mengalami tekanan berat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Mazda hanya mampu membukukan wholesales sebanyak 1.406 unit dan retail sales sebanyak 1.535 unit sepanjang Januari hingga Juni 2025.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, performa ini menunjukkan penurunan tajam. Pada paruh pertama tahun 2024, wholesales Mazda mencapai 2.119 unit, sehingga penurunan tahun ini mencapai -33,6%.
Sementara itu, dari sisi retail sales, Mazda sebelumnya mencatat 2.183 unit, turun menjadi 1.535 unit di 2025 atau merosot -29,7%.
Penurunan ini membuat pangsa pasar Mazda kian mengecil. Mazda hanya menguasai 0,4% pasar wholesales dan 0,4% pasar retail sales, menjadikannya salah satu merek dengan performa terlemah di segmen mobil penumpang.
BACA JUGA: Penjualan Mobil Merek Tiongkok di Indonesia Meningkat Pesat
Belum pulihnya minat pasar terhadap model yang ditawarkan serta harga yang tidak kompetitif diyakini menjadi faktor utama turunnya performa.
Selain itu, kompetisi yang semakin ketat dari merek Jepang lainnya, ditambah serbuan merek Tiongkok seperti BYD, Chery, dan Wuling yang menawarkan fitur canggih dengan harga lebih bersaing, membuat Mazda kesulitan merebut perhatian konsumen.
Mazda juga belum terlihat aktif dalam penetrasi segmen kendaraan listrik (EV), sebuah pasar yang kini tumbuh pesat di Indonesia.
Hal ini membuat merek asal Jepang ini tampak tertinggal dibandingkan kompetitornya yang mulai agresif menggarap pasar kendaraan ramah lingkungan.
Jika Mazda tidak segera melakukan strategi penyegaran produk atau penyesuaian harga, bukan tidak mungkin penurunan ini akan berlanjut hingga akhir tahun.
Di tengah kondisi pasar yang dinamis dan penuh tekanan, Mazda perlu langkah terobosan agar tak semakin tergerus dalam kompetisi otomotif nasional.
(om/ril)
