Sein: Isyarat Kecil yang Menyelamatkan Nyawa di Jalan

Ilustrasi berkendara – Foto: OTO Mounture/Luchito Sangsoko

OTO Mounture — Pernah nggak sih kamu lagi asik-asik bawa motor atau mobil, tiba-tiba ada kendaraan lain yang “nyalip” begitu saja tanpa aba-aba? Rasanya kayak lagi jalan santai terus ada orang nyelonong dari belakang, pastinya buat kaget, sebel, bahkan kadang bikin hampir celaka. Nah, semua itu sebenarnya bisa dicegah kalau satu hal kecil ini dilakukan: pakai sein.

Masalahnya, buat sebagian orang, menyalakan sein saat menyalip kayak dianggap pilihan, yakni mau pakai ya pakai, mau enggak ya bodo amat.

Padahal, lampu sein itu bukan aksesoris doang, apalagi sekadar pajangan biar kendaraan kelihatan keren. Sein itu ibarat bahasa tubuh kita di jalan raya. Isyarat sederhana yang artinya: “Eh, bro/sis, gue mau geser, siap-siap ya.”

Dalam dunia yang ideal, semua pengemudi harusnya paham etika ini. Tapi kenyataannya, banyak yang merasa jalanan itu kayak ajang balapan dadakan, di mana siapa cepat dia menang, tanpa mikirin keselamatan orang lain.

Kalau ditegur? Ada yang jawab santai, “Ah, kan gue udah biasa nyalip begini.”

Persis kayak orang yang nyeberang jalan sembarangan sambil bilang, “Tenang aja, mobil pasti ngerem kok.” Kalau semua orang mikir begitu, bisa bayangin berapa banyak kecelakaan yang terjadi?

BACA JUGA:

Lawan Arah: Ketika Ego Berkendara Kalahkan Akal Sehat

Ban BFGoodrich vs Accelera: Mana yang Lebih Tepat untuk Mobil Anda?

Pakai sein saat menyalip itu bukan cuma soal aturan, tapi juga soal menghargai orang lain. Kita kasih tahu pengendara lain, “Gue mau ke kanan nih, tolong kasih space ya.” Itu bentuk komunikasi paling dasar di jalan.

Sama kayak kita bilang “permisi” saat mau lewat di tempat ramai. Sopan, dan yang lebih penting adalah aman.

Lebih lucu lagi, ada yang ngerasa dirinya “terlalu jago” buat pakai sein. Seolah-olah skill mengemudi mereka cukup buat baca pikiran semua orang di jalan. Padahal, jalan raya itu bukan panggung buat show-off kehebatan, tapi ruang publik yang harus dijaga bersama.

Kalau mau jalanan kita lebih manusiawi, yuk mulai dari hal kecil: nyalain sein sebelum nyalip. Bukan setelah kendaraan udah hampir nyundul mobil orang, bukan juga sambil setengah hati sekedipan doang kayak malu-malu. Pakai sein dengan jelas, kasih waktu orang lain buat merespons, baru geser.

Karena di jalan, satu detik perhatian bisa jadi pembeda antara perjalanan yang aman atau insiden yang disesali seumur hidup. Sein kecil itu mungkin sepele buatmu, tapi buat orang lain, itu bisa berarti hidup dan mati.

Kalau bisa lebih sopan dan lebih aman dengan satu klik kecil, kenapa harus ngotot nggak mau?.

(om/ls)

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *