OTO Mounture — PT Pertamina Lubricants (PTPL) mengungkapkan komitmennya untuk menghadirkan produk pelumas dengan kualitas tinggi sesuai dengan standar pabrikan mesin dunia, baik untuk segmen otomotif maupun industri.
Direktur Utama PTPL Werry Prayogi, mengatakan bahwa sudah merupakan tanggung jawab pihaknya untuk memberikan produk terbaik untuk konsumen dan masyarakat.
Dengan banyaknya peredaran pelumas palsu belakangan ini, kata dia, pihaknya mendukung penuh berbagai upaya yang dilakukan oleh instansi penegak hukum untuk menangani kasus-kasus pemalsuan pelumas yang beredar di tengah masyarakat.
“Kami juga berkomitmen akan menindak tegas para pelaku pemalsuan sebagai bagian dari upaya perlindungan konsumen. Untuk kasus pelumas palsu, konsumen sangat dirugikan,” tuturnya melalui keterangan resmi, Selasa, 7 Juni 2022.
Kerugian dengan adanya pelumas palsu bukan hanya dirasakan oleh konsumen, namun juga negara dan masyarakat secara keseluruhan. Technical Specialist PTPL Nurudin memberikan gambaran umum terkait bahaya dan dampak penggunaan pelumas palsu.
Menurutnya, secara jangka pendek, penggunaan pelumas palsu dapat menurunkan performa mesin karena efek pelumasan komponen mesin yang kurang baik.
“Secara jangka panjang, penggunaan pelumas palsu akan membuat mesin tidak reliabel, umur mesin tidak dapat mencapai ekspektasi sesuai umur desainnya dan pada saat jadwal maintenance mungkin lebih banyak parts yang harus diganti. Semua juga bergantung pada kadar kepalsuan pelumasnya,” jelasnya.
Nurudin, menambahkan pada beberapa kasus pelumas palsu tanpa additive detergent/sispersant (tanpa TBN) untuk mesin diesel, dapat langsung merusak mesin.
“Misalnya juga pada kasus pelumas industri dengan requirement yang spesifik, seperti pelumas compressor industry, penggunaan pelumas palsu juga bisa langsung merusak system lubrication compressor,” terang Nurudin.
Werry kembali menegaskan, pihaknya sudah mengantongi sertifikasi SNI untuk berbagai varian produk pelumas di segmen otomotif dan industri. Dengan semakin banyaknya pelumas bersertifikat SNI maka perlindungan konsumen semakin terjamin juga karena mutu pelumas yang beredar bisa lebih terkontrol dan pelumas palsu atau pelumas berkualitas rendah dapat semakin ditekan jumlahnya.
“Selain itu kontrol kualitas pelumas juga semakin baik juga sebagai jaminan bagi produsen untuk berinvestasi karena persaingan yang sehat,” tukas Werry.
Untuk itu, PTPL pun memberikan kiat untuk membedakan pelumas asli dan palsu khususnya pada kemasan produk pelumas Pertamina, diantaranya:
1. QR Code di stiker label
Setiap produk memiliki masing-masing kode unik yang berbeda terdiri dari sembilan karakter berupa huruf dan angka, di inject langsung dari mesin printer pada saat proses Produksi stiker label.
2. Tutup botol
Pada bagian atas tutup botol tampak hologram original halus dengan karakter titik (dot) dibaca dengan kemiringan 45 derajat.
3. Tutup dan Leher botol
Terdapat delapan digit nomor batch dengan posisi lurus tegak dan sejajar.
4. Tampilan botol dengan teknologi triple layer
Saat tutup botol dibuka, tampilan warna botol bagian dalam berbeda dengan bagian luar. (OM/RIL)