OTO Mounture — Produsen dan distributor motor listrik, Charged Indonesia menjalin kesepakatan investasi strategis bersama Vmoto Soco Group dengan nilai valuasi 38 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp592 miliar untuk mengembangkan bisnis EVaaS (Electric Vehicles as-a-Service) di Indonesia dan Asia Tenggara.
Sebelumnya, perusahaan yang berkantor pusat di Singapura – DeClout Ventures sudah berinvestasi senilai 4,5 juta dolar AS di Charged Indonesia sebagai bagian dari pendanaan putaran perdana.
BACA JUGA: Charged Indonesia Luncurkan 3 Motor Listrik dan Layanan Berlangganan
Chief Commercial Officer Charged Indonesia, Stephanus Widi, mengaku sangat senang dengan bergabungnya Vmoto Soco dalam misinya untuk mempercepat adopsi motor listrik di Indonesia.
“Charged Indonesia sangat siap untuk berkembang pesat dengan dukungan Vmoto Soco sebagai mitra teknologi inti dan investor strategis,” katanya melalui keterangan resmi, Kamis, 8 Desember 2022.
BACA JUGA: Impresi Jajal Motor Listrik Milik Charged Indonesia
Sementara Charles Chen, Managing Director Vmoto Soco Group, menuturkan bahwa pihaknya sangat bangga menjadi bagian integral dari visi dan misi Charged untuk Indonesia.
“Seiring negara (Indonesia) dengan populasi motor terbesar ketiga di dunia ini bertransisi menuju mobilitas berkelanjutan yang mampu mendistribusikan 5-8 juta motor baru setiap tahunnya,” tutur dia.
Pada akhir November 2022, Charged Indonesia telah memulai pengiriman seluruh motor listrik perdananya yakni Charged Anoa, Charged Rimau dan Charged Maleo untuk para pelanggan B2B dan B2C.
Ketiga model motor ini ideal untuk memenuhi berbagai kebutuhan berbeda termasuk untuk logistik, armada kantor, layanan transportasi online dan juga kendaraan pribadi.
Seluruh model motor listrik Charged Indonesia menggunakan teknologi dan berbasis dari koleksi motor Vmoto Soco. Motor listrik heavy-duty Charged Anoa berasal dari Vmoto Soco VS1. Charged Rimau yang bertenaga dan sporty berasal dari Vmoto Soco CPX. Sementara Charged Maleo yang ramping dan lincah berasal dari Vmoto Soco VS2.
Pabrik Charged Indonesia Mulai Produksi Massal
Selain itu, Charged Indonesia juga melakukan factory commissioning untuk Giga-Shed di pabrik seluas 16.000 meter persegi yang berada di Cikupa, Tangerang. Giga-Shed beroperasi sepenuhnya menggunakan tenaga surya yang terbarukan dan memiliki kapasitas produksi tahunan 230.000 motor listrik.
Stephanus, menuturkan bahwa pertumbuhan Charged Indonesia begitu luar biasa cepat. Dalam waktu kurang dari enam bulan, pihaknya dapat menyelesaikan pembangunan pabrik nol energi yang berkelanjutan untuk memproduksi motor listriknya.
“Tim kami juga bertumbuh dengan pesat dari hanya 5-6 orang pada permulaan hingga menjadi lebih dari 100 orang sekarang,” tukas dia.
Giga-Shed juga berfungsi sebagai gudang penyimpanan terpusat Charged Indonesia, fasilitas riset dan pengembangan (R&D) serta pengujian kualitas. Seluruh motor Charged Indonesia menggunakan baterai dari CATL, manufaktur baterai terbesar dan pemimpin pasar di dunia yang terkenal unggul dari segi keamanan dan teknologi.
Selain Giga-Shed, Charged Indonesia juga memiliki E-Shed yang berfungsi sebagai pusat experience dan layanan purnajual. Saat ini terdapat dua E-Shed, satu berada di Kemang – Jakarta Selatan dan satu lagi berada di Cikupa, di lokasi yang sama dengan Giga-Shed. (OM/RIL)