OTO Mounture — Teknologi pada mobil saat ini terbilang cukup canggih, di mana saat mengalami kerusakan, maka mobil akan memberikan sinyal berupa instrumen yang akan menyala. Panel instrumen mobil memiliki beberapa indikator yang mempunyai fungsi untuk memberitahukan pengemudi apabila terjadi malfungsi atau masalah terhadap komponen mobil.
Salah satunya adalah indikator mesin (check engine), yang mana jika indikator tersebut menyala itu menandakan mobil memiliki masalah pada bagian mesin atau kerusakan sensor yang terdapat di mobil.
Fahmi, pemilik bengkel mobil Fahmi Jaya Motor, mengatakan jika indikator check engine tiba-tiba menyala, pengemudi jangan panik.
“Indikator check engine yang menyala tidak akan membuat mesin mobil Anda mati mendadak. Indikator menyala biasanya karena ada gangguan pada bagian mesin atau sensor yang tidak berfungsi,” ungkap pemilik bengkel yang berada di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman yang dia dapat dari keluhan indikator check engine menyala itu ada beberapa jenis perbaikan yang harus dilakukan, diantaranya:
– Perbaikan Sensor Oksigen (O2)
Sensor ini disebut sangat penting untuk kinerja mesin mobil serta lingkungan, komponen ini bertugas untuk mengukur jumlah oksigen yang tidak terbakar di knalpot, dan memberitahu komputer agar oksigen bekerja ideal.
Sensor O2 dapat rusak sebelum waktunya karena berbagai alasan, termasuk kurangnya pemeliharaan seperti penggunaan jenis bahan bakar yang tidak direkomendasikan, atau kontaminasi mesin dari kebocoran pendingin internal. Jika diabaikan, sensor O2 rusak dapat mengakibatkan pengurangan 40 persen gas mileage.
– Catalytic Converter
Dalam kebanyakan kasus, catalytic converter merupakan komponen yang tidak mudah rusak. Penyebab kerusakan biasanya akibat mengabaikan busi rusak dan membaiarkan terlalau lama, termasuk koil pengapian atau masalah mekanis mesin.
– Ignition Coil (s) dan Spark Plug (s)
Kerusakan komponen ini akibat dari mengabaikan dan tidak segera mengganti busi yang rusak, yang dapat menyebabkan kerusakan lebih parah, terutama pada bagian koil pengapian.
– Thermostat
Termostat merupakan komponen yang berfungsi mengatur pendingin mesin yang ideal secara otomatis. Jika komponen ini rusak, komputer kendaraan akan menyalakan lampu check engine.
– Ignition Coil (s)
Kumparan pengapian digunakan untuk menyediakan sumber pengapian di mesin untuk membakar bensin. Jika diabaikan bisa merusak ke komponen yang lain seperti busi dan suhu mesin cepat panas, termasuk merusak catalytic converter.
– Mass Air Flow Sensor
Mass air flow sensor berfungsi mengukur udara yang masuk ke mesin mobil, membantu menentukan berapa banyak bahan bakar yang masuk ke dalam mesin. Ketika sensor aliran udara massa rusak, maka keekonomisan bahan bakar bisa drop.
– Kawat Busi dan Businya
Komponen ini berfungsi memicu udara yang masuk ke mesin dan bercampur dengan bahan bakar. Jika dibaikan berpotensi merusak catalytic converter.
– Emisi evaporasi (EVAP) Purge Control Valve
Control valve purge adalah bagian dari sistem EVAP mobil, dan ketika mesin sedang berjalan dan dalam kondisi hangat, mesin komputer secara bertahap membuka katup purge untuk memungkinkan beberapa uap bahan bakar dipindahkan dari tabung arang untuk dibakar di mesin. Jika aliran pembersihan terbaca tidak ideal maka lampu check engine akan menyala.
– Emisi evaporasi (EVAP) Pembersihan Solenoid
Pembersihan solenoid merupakan bagian dari sistem EVAP mobil dan membantu mengontrol berapa banyak uap bahan bakar dilepas ke atmosfer dari mobil. Pembersihan solenoid dikendalikan oleh kontrol modul mesin atau powertrain control module, dan beroperasi pada siklus dan sebagian dibiarkan terbuka. (OM/RIL)