Beberapa Risiko Mobil Menerjang Banjir

Ilustrasi berkendara saat hujan (OTO Mounture)

OTO Mounture — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan akan datang lebih awal. Hal ini pastinya perlu diantisipasi Ini perlu pemilik kendaraan khususnya terkait risiko timbulnya genangan air atau banjir di beberapa titik jalan.

Adapun menghadapi banjir atau genangan air, maka perlu diingat jangan sampai nekat menerjang jalan yang banjir tersebut. Sebab, mobil bisa saja berhasil melewati genangan air yang tinggi, namun sebenarnya ada bahaya mengintai jika tidak hati-hati.

Dikutip dari Auto2000, berikut beberapa risiko yang akan dihadapi saat nekat menerjang banjir.

1. Water Hammer

Water hammer merupakan risiko paling berbahaya saat terdampak banjir. Ketika air mulai masuk ke dalam mesin, air yang terisap ke dalam ruang bakar akan menyebabkan kerusakan.

Dampak dari kerusakan bisa sangat fatal, mulai dari piston yang rusak, setang piston yang bengkok, sampai crankcase yang pecah akibat tekanan air yang besar saat mesin bekerja. Tidak sedikit waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk perbaikan dengan melakukan turun mesin.

2. Kecelakaan

Pengguna kendaraan bisa terlibat kecelakaan jika tidak hati-hati saat melewati jalan banjir. Seperti ketika mobil di depan tiba-tiba berhenti karena mogok. Kalau tidak bisa menghindar, bisa menabrak mobil tersebut.

Menghindar pun bisa bermasalah jika mobil masuk ke lubang atau turun ke bahu jalan yang tidak terlihat oleh mata, bahkan terbawa arus air yang deras.

BACA JUGA: Tips Menerjang Banjir untuk Mobil Matik

3. Kabin mobil kemasukan air

Meskipun pintu sudah ditutup rapat, bukan berarti air banjir tidak dapat masuk ke dalam kabin mobil. Celah sempit pada bodi mobil sudah cukup sebagai jalan masuk air karena tekanannya yang sangat tinggi.

Efek negatifnya, panel bodi mobil dapat terkena air kotor yang bau dan membuat kabin tidak nyaman. Ditambah, membersihkan bahan pada kabin mobil bukanlah perkara mudah.

4. Garansi kendaraan dan klaim asuransi beresiko ditolak

Selain itu yang tidak kalah penting, ada risiko klaim asuransi atas kerusakan mobil akibat banjir bisa ditolak. Water hammer terjadi lantaran pengguna kendaraan tetap memaksakan menyalakan mesin dan melajukan mobil padahal sudah terendam banjir.

Perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai kelalaian yang mengakibatkan kerusakan pada kendaraan sehingga klaim ditolak. Hal yang sama juga berlaku ketika pemilik kendaraan mengajukan klaim garansi ke bengkel pada spare parts mobil yang rusak saat menerjang banjir. (OM/RIL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *