Mengenal Honda Smart Technology, Kombinasi Fitur Canggih di Sepeda Motor

Ilustrasi – Foto: Astra Honda Motor

OTO Mounture — Belakangan ini, perkembangan teknologi semakin pesat, termasuk pada industri otomotif. Teknologi yang dihadirkan memberikan banyak pilihan kepada konsumen, dan menawarkan kendaraan yang lebih nyaman, aman, hingga ramah lingkungan.

Salah satunya produk yang mengadopsi teknologi terkini ialah sepeda motor Honda. Teknologi yang digunakan disebut sebagai Honda Smart Technology, di mana teknologi tersebut telah dikenalkan PT Astra Honda Motor (AHM) sejak tahun 2013 dan masih digunakan hingga saat ini dengan berbagai pengembangan.

Honda Smart Techology merupakan kombinasi dari teknologi pintar dan fitur canggih, seperti enhanced Smart Power (eSP), Programmed Fuel Injection (PGM-FI), Combi Brake System (CBS), Idling Stop System (ISS), Answer Back System, dan LED Headlight.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing fitur di Honda Smart Technology:

1. enhanced Smart Power (eSP)

eSP merupakan teknologi mesin terbaru inovasi Honda yang diterapkan secara global, melalui aplikasi teknologi mutakhir dan ACG starter. Teknologi ini dirancang untuk menghasilkan performa tinggi dengan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan ramah lingkungan.

Dikutip dari laman resmi PT Astra Honda Motor (AHM), teknologi eSP perdana diterapkan pada Honda BeAT pada 2013. Menjadi bagian dari mesin generasi terbaru untuk skuter transmisi otomatis atau skuter matik global produksi jenama berlogo sayap mengepak itu.

Tujuan dari penerapan teknologi eSP pada skuter matik Honda adalah menambah efisiensi pembakaran dan mengurangi terjadinya pembuangan energi yang tidak terpakai. Sehingga diperoleh hasil kinerja mesin lebih irit bahan bakar, suara mesin lebih halus, serta pasokan tenaga lebih baik.

Kemudian pada 2022 Honda mengenalkan teknologi eSP+ atau eSP plus. Intinya adalah penyempurnaan dari teknologi eSP, sehingga kinerja mesin skuter matik Honda menjadi lebih sempurna.

Penyempurnaan ini dilakukan lewat pengubahan komponen internal mesin, yaitu perubahan mesin yang telah menggunakan empat katup, rasio kompresi tinggi, memaksimalkan saluran udara ke ruang bakar, penggunaan hydraulic tensioner, piston oil jet hingga crankshaft yang lebih rigid.

Di ruang filter terdapat rectifire atau penyearah yang berfungsi untuk mengarahkan angin dengan lebih presisi ke ruang bakar, sekaligus mengurangi turbulensi. Teknologi eSP+ ini pertama kali diimplementasikan untuk sepeda motor Honda PCX 160 kemudian Honda Vario 160.

Hasil dari aplikasi teknologi eSP+ adalah akselerasi terasa lebih baik dibanding generasi sebelumnya. Paling kentara tidak ada gejala gredek atau bergetar di putaran awal, sekalipun saat kendaraan diajak menanjak dalam kecepatan relatif rendah.

2. Programmed Fuel Injection (PGM-FI)

PGM-FI merupakan sistem suplai bahan bakar yang dikontrol secara elektronik sehingga mampu memasok bahan bakar dan oksigen secara optimal sesuai dengan kebutuhan mesin di setiap keadaan.

Teknologi PGM-FI memiliki beberapa komponen yang saling mendukung satu sama lain seperti Engine Control Modul (ECM), injector, fuel pump, throttle body dan beberapa sensor seperti Throttle Position Sensor (TPS), Intake Air Temperature (IAT), Manifold Air Pressure (MAP), Engine Oil Temperature (EOT), dan O2 sensor.

Saat kunci kontak diputar ke posisi ON, fuel pump langsung bekerja sekitar dua detik untuk memberi tekanan melalui selang bahan bakar. Lalu ketika saklar electric starter ditekan, sensor-sensor tersebut akan memberi input ke ECM.

Secara keseluruhan, sistem kerja injeksi dikontrol oleh ECM berdasarkan input dari sensor sehingga membuat motor mempunyai performa lebih baik, irit bahan bakar dan ramah lingkungan.

Adapun keunggulan dari fitur ini ialah ramah lingkungan, irit bahan bakar, bertenaga, dan perawatan lebih mudah. Menariknya, jika terjadi gangguan pada sistem PGM-FI maka motor akan memberikan informasi kepada memiliknya melalui lampu indikator MIL.

Ilustrasi Honda Smart Technology – Foto: Astra Honda Motor

3. Combi Brake System (CBS)

CBS merupakan sistem pengereman yang menggabungkan rem depan dan rem belakang. Hanya dengan menekan tuas rem tangan sebelah kiri atau tuas rem belakang maka rem depan dan rem belakang berfungsi secara bersamaan.

Pada rem depan jarak pengeremannya terlalu pendek sedangkan rem belakang jarak pengeremannya lebih panjang. Sehingga jika digabungkan akan menghasilkan pengereman yang optimal dan tepat.

Dengan adanya teknologi ini, porsi kebutuhan antara rem depan dan rem belakang sesuai dengan kebutuhan pengereman akan dipotimalkan sehingga tercapai jarak pengereman yang diinginkan.

Cara kerja dari fitur ini ialah ketika tuas rem kiri ditarik, maka equalizer akan bekerja untuk mendistribusikan tenaga tekanan menjadi dua, yang satu menuju rem roda belakang dan yang satunya lagi menuju ke tuas ungkit.

Gunanya untuk menekan knocker yang akan menekan piston hidrolik untuk kemudian bereaksi mengaktifkan rem cakram depan. Pada proses ini kekuatan pengereman akan terbagi secara otomatis pada roda depan dan belakang.

Dengan teknologi CBS, kinerja pengereman sepeda motor akan semakin baik dan jarak berhenti sepeda motor akan semakin pendek berkat pendistribusian tekanan rem secara tepat pada rem depan dan belakang.

4. Idling Stop System (ISS)

Fitur ini akan mematikan mesin secara otomatis saat berhenti lebih dari tiga detik dan secara otomatis akan menyala kembali saat tuas gas diputar. Teknologi ini membantu mencegah bahan bakar terbuang percuma, menjadikan lebih irit dan ramah lingkungan. Performa mesin dan aki tetap optimal.

Fitur ISS didesain secara matang agar tetap memberikan manfaat. Pada dasarnya, bila mesin prima dan fitur ISS diaktifkan maka mesin bisa otomatis mati ketika motor tidak membutuhkan putaran mesin.

Cara kerja dari fitur ini ialah pastikan posisi tombol Idling Stop sudah ditekan dan lampu indikator pada speedometer sudah menyala. Dan setelah motor dijalankan maka sensor akan memberitahu ECM untuk mengaktifkan Idling Stop.

Apabila motor berhenti minimal tiga detik maka ECM akan perintahkan mesin untuk berhenti. Dan saat mesin mati, lampu indikator akan berkedip yang bertanda bahwa Idling Stop sedang aktif dan sedang digunakan.

Saat handle gas (throttle) dibuka maka Throttle Position Sensor (TP Sensor) akan memberi signal ke ECM untuk memberitahu altenator untuk menghidupkan mesin tanpa perlu menekan tombol starter maka mesin akan otomatis menyala.

Fitur ini akan terus menerus berlangsung selama tombol Idling Stop diaktifkan. Tetapi jika tombol Idling Stop tidak diaktifkan maka Idling Stop tidak bekerja.

5. Answer Back System

Sistem ini bekerja dengan menggunakan sinyal radio melalui remote. Saat remote ditekan yang sudah terintegrasi dengan kunci, motor akan memberi tanda. Yaitu, berupa suara ‘beep’ dan kedipan dari lampu sein depan dan belakang.

Sehingga, pengendara dapat segera mengetahui di mana posisi motornya disimpan. Dengan fitur ini, pengguna akan terbantu dalam mendeteksi keberadaan motor secara otomatis.

Dalam penggunaanya, suara yang dikeluarkan buzzer dapat di setting dalam tiga jenis suara dan kekerasan suara, serta dapat di setting keluaran berupa suara, kedipan sein atau kedipan sein saja. Remote juga dapat di setting dan dipasangkan dengan receiver yang ada pada motor, di mana motor dapat dipasangkan sampai dengan tiga remote.

Di sisi lain misalnya remote hilang atau rusak, pemilik kendaraan tidak harus mengganti semua Answer Back System, tetapi hanya dengan membeli remotenya saja dan di setting atau dipasangkan kembali dengan motornya.

6. LED Headlight

Teknologi lampu LED terbilang lebih hemat daya namun menghasilkan sorot lampu lebih terang, umur pakai jauh lebih lama, hingga tingkat panas yang dihasilkan lebih rendah. Serta, tingkat pencahayaannya juga baik sehingga memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi. (OM/LS)

, , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *