OTO Mounture — Pada saat membeli mobil, konsumen akan diberi pilihan untuk menentukan apakah ingin menggunakan transmisi manual, atau otomatis. Masing-masing jenis transmisi memiliki kelebihan dan kekurangan, termasuk cara merawatnya supaya dapat bekerja optimal dalam membantu mobilitas pelanggan.
Melansir siaran pers Auto2000, berikut ini perbedaan dan cara perawatan dari dua pilihan transmisi, yaitu manual, dan otomatis atau biasa disebut matik agar tidak bingung.
Perbedaan transmisi manual dan otomatis
Transmisi manual lebih dahulu digunakan karena mekanisme kerjanya tidak rumit. Seiring waktu, transmisi matik mulai dimanfaatkan karena meniadakan pedal kopling sehingga membuat pengguna mobil merasa lebih nyaman karena tidak perlu menggunakan pedal kopling ketika berkendara, terlebih di saat kondisi macet.
Namun demikian, transmisi manual lebih andal di rute tol atau antar kota yang bebas macet karena sanggup menyalurkan tenaga lebih cepat. Meski begitu, perlu diketahui perawatan kedua jenis transmisi ini sehingga lebih aman dalam berkendara.
Perawatan transmisi manual
Bagian pertama yang wajib dirawat adalah kopling mekanis. Hindari kebiasaan buruk seperti tidak menekan pedal kopling secara benar saat perpindahan gigi atau kasar saat melepas dan menekan. Hindari pula kebiasaan menahan setengah kopling saat di tanjakan karena akan mempercepat keausan pada kampas kopling. Jangan meletakkan kaki di pedal kopling saat mobil berjalan karena akan mempercepat keausan kopling.
Tak kalah penting adalah menjaga kualitas oli transmisi manual yang bekerja melumasi gigi transmisi, synchromesh, dan komponen lain di dalam rumah transmisi. Oli transmisi manual yang terjaga kualitasnya akan melindungi gigi transmisi, memudahkan perpindahan gigi, dan menambah panjang usia pakai transmisi.
Perawatan transmisi otomatis
Transmisi otomatis memanfaatkan tekanan oli dan Torque Converter untuk menggerakkan perpindahan gigi. Torque Converter menggantikan kopling mekanis dan seluruh komponen yang berada di dalam transmisi terendam oli. Artinya, pelumas memegang peran penting dalam menjaga performa transmisi matik.
Automatic Transmission Fluid (ATF) memiliki tugas sebagai pelumas seluruh komponen bergerak, baik di dalam torque converter maupun rumah transmisi. Selain itu, ATF juga harus menyalurkan tenaga hidrolis bertekanan tinggi untuk mengoperasikan kopling dalam rangka menyalurkan daya mesin dan melakukan perpindahan gigi.
Untuk di mobil Toyota, ada beberapa tipe ATF sesuai dengan teknologi yang diaplikasikan. Mulai dari Dexron II sampai IV, T-IV, WS, dan CVT, memiliki spesifikasi yang berbeda terkait kekentalan fluida dan performa lain seperti kemampuan menyerap panas dan melindungi komponen dari gaya gesek. Penggunaan ATF yang salah akan mempengaruhi performa transmisi matik. (OM/RIL)