Penjualan Daihatsu Turun Signifikan di 2025, Wholesales dan Retail Anjlok Dibanding Tahun Lalu

OTO Mounture — Penjualan mobil Daihatsu di Indonesia mengalami penurunan signifikan sepanjang Januari–November 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), baik penjualan wholesales (pabrik ke diler) maupun retail sales (diler ke konsumen) tercatat lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Pada periode Januari–November 2025, Daihatsu mencatat wholesales sebesar 118.774 unit, turun cukup dalam dibandingkan 149.975 unit pada 2024. Artinya, terjadi penurunan sekitar 31.201 unit atau minus 20,8 persen secara tahunan (year-on-year).

Secara bulanan, penurunan paling terlihat terjadi pada April 2025 yang hanya mencatat 8.884 unit, jauh di bawah capaian Maret 2025 sebesar 13.057 unit. Meski sempat membaik pada Oktober dan November 2025, tren penjualan belum mampu menyamai performa tahun sebelumnya.

Sebagai perbandingan, pada 2024 Daihatsu masih konsisten mencatat penjualan wholesales di atas 14.000 unit pada sejumlah bulan seperti Januari, Februari, Maret, Mei, dan Juni.

BACA JUGA: Penjualan MG di Indonesia Turun Tajam, Wholesales dan Retail Anjlok Sepanjang 2025

Tak hanya distribusi ke diler, penjualan ritel Daihatsu ke konsumen juga menunjukkan pelemahan. Total retail sales Januari–November 2025 tercatat 125.280 unit, turun dari 155.062 unit pada periode yang sama 2024.

Dengan demikian, Daihatsu kehilangan sekitar 29.782 unit penjualan ritel, atau setara penurunan 19,2 persen secara tahunan.

Penurunan retail paling terlihat pada periode April hingga Juni 2025, ketika penjualan sempat berada di kisaran 9.800–10.000 unit per bulan, jauh dari performa awal 2024 yang sempat menembus 16.976 unit pada Januari dan 17.352 unit pada Maret.

Penurunan penjualan Daihatsu di 2025 mencerminkan tantangan berat pasar otomotif nasional, mulai dari pelemahan daya beli masyarakat, kenaikan biaya hidup, hingga meningkatnya persaingan segmen kendaraan hemat energi dan kendaraan listrik.

Sebagai salah satu merek dengan basis pasar mobil LCGC dan kendaraan keluarga, Daihatsu kini dihadapkan pada kebutuhan untuk menjaga daya tarik produk di tengah perubahan preferensi konsumen dan tekanan ekonomi.

Jika tren ini berlanjut hingga akhir tahun, capaian penjualan Daihatsu 2025 berpotensi menjadi salah satu yang terendah dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus menjadi sinyal perlunya strategi agresif baik dari sisi produk, harga, maupun program penjualan.

(om/ls)

 

 

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *