Mobil Rakyat Diprediksi Tumbuhkan Pasar Otomotif di 2022

OTO Mounture — Pasar otomotif Indonesia selama pandemi covid-19 terus mengalami pertumbuhan. Hal itu berkat adanya dukungan pemerintah terhadap industri otomotif melalui kebijakan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) yang bergulir sejak Maret – Desember 2021 lalu.

Kebijakan itupun diklaim mampu mendongkrak angka penjualan mobil di Tanah Air mengalami kenaikan hingga 49% pada tahun 2021 menjadi 863 ribu unit, jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang hanya menjual 578 ribu unit.

Program PPnBM DTP tersebut sudah berakhir akhir tahun lalu dan penyesuaian harga jual pun kembali diterapkan oleh para pabrikan otomotif. Namun, belakangan ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana menerapkan kebijakan baru yakni mobil rakyat.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa mobil-mobil yang laku di pasaran itu tidak lagi bisa dimasukkan ke dalam kategori barang mewah, karena sudah merupakan kebutuhan masyarakat.

Dengan pertimbangan tersebut, Kemenperin mengusulkan agar mobil dengan harga jual di bawah Rp250 juta dan local purchase minimal 80 persen yang kini dijuluki sebagai mobil rakyat, tidak dikenai PPnBM mulai tahun ini.

Terkait hal itu, Marketing Product Planning Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Budi Mahendra, mengatakan bahwa pihaknya berharap program mobil rakyat dapat segera diwujudkan, dan pasar otomotif Indonesia dapat terus tumbuh. Selain itu, pihaknya pun memprediksi penjualan mobil pada tahun ini bisa menembus 900 ribu unit, jika program mobil rakyat direalisasikan.

“Jika diwujudkan pada Februari 2022, maka penjualan mobil bisa mencapai 900 ribu unit. Tapi jika direalisasikan Juni, maka angkanya jadi 850 ribu unit. Apabila batal, maka prediksi penjualan hanya 800 ribu unit,” ungkapnya saat jumpa pers yang digelar virtual, Kamis, 13 Januari 2022.

Adapun penjualan ritel Daihatsu pada 2021 tercatat mengalami peningkatan menjadi 151 ribu unit atau naik 51,1 persen, jika dibandingkan dengan 2020 yang hanya terjual 100 ribu unit. Sementara pada 2022 ini, Daihatsu pun telah melakukan penyesuaian harga jual produknya sejalan dengan peraturan pemerintah terkait implementasi pajak baru.

Budi menuturkan, penyesuaian harga terdapat pada model low cost green car (LCGC) seperti Sigra dan Ayla sebesar 3 persen, serta mobil penumpang lainnya seperti Terios, Xenia, Rocky, Gran Max, dan Luxio mulai dari 15 hingga 20 persen. (OM/LS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *