OTO Mounture — Siapa tak kenal dengan mobil mungil yang bisa disebut sebagai cikal bakal dari mobil city car saat ini. Ya, dia adalah Toyota Starlet. Mengusung desain dan dimensinya yang kompak membuat hatchback besutan pabrikan asal Jepang itu begitu digemari pada jamannya, khususnya para kawula muda.
Di pasar otomotif Indonesia, Starlet hadir dalam dua generasi yang dikenal dengan sebutan Starlet Kotak dan Kapsul. Generasi Starlet di Indonesia berakhir pada 1998.
Starlet hadir pertama kali di Tanah Air pada 1985 dengan model Kotak yang mengusung mesin berkapasitas 1.000 cc. Selang setahun kemudian, Toyota menghadirkan Starlet baru dengan menggendong mesin berkapasitas 1.300 cc. Perbedaan yang tampak pada kedua pilihan mesin itu adalah tersedianya takometer pada versi 1.300 cc.
Setelah itu, pada 1989, Starlet mengalami ubahan yang dikenal dengan sebutan Starlet facelift. Ubahannya terletak pada lampu depan, grill, bumper depan dan belakang, serta garnish pintu bagasi.
Adapun ciri khas dari Starlet facelift ini adalah grill depan yang sudah menyerupai sarang tawon, dan bentuk bumper agak membulat, kemudian lampu belakang juga sedikit beda dan bumper agak membulat juga, namun untuk sisi interior tidak ada perbedaaan.
Masuk pada tahun 1990, Toyota mengeluarkan model terbaru Starlet yang dikenal dengan sebutan Starlet Kapsul. Model ini hadir di Indonesia mulai kurun waktu 1990 – 1998 dan memiliki dua versi, yakni versi Standar dan Turbolook. Tak ada pengembangan di sektor jantung pacu alias Toyota tetap mempertahankan dua pilihan, yakni mesin berkapasitas 1.000 cc dan 1.300 cc.
Untuk versi Turbolook, terdapat pada lansiran tahun 1997 ke atas yang dibedakan dari bentuk grill depan, bumper depan dan belakang, serta adanya gundukan atau punuk di atas kap mesin.
Sementara untuk versi Standar memiliki dua versi lainnya, namun yang paling jelas perbedaannya adalah lampu belakang yang sudah terpisah untuk Starlet Kapsul keluaran 1993 ke atas dan mesin mengalami pengembangan pada karburator yang dilengkapi dengan vakum dan CDI bukan lagi penggunaan platina, di mana hal ini membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit dari model sebelumnya. (OM/MC)
