Asapmu Bukan Hakku, Catatan untuk Orang yang Berkendara sembari Merokok

OTO Mounture — Pernahkah kamu sedang naik motor, helm terpasang rapi, menembus padatnya lalu lintas, lalu tiba-tiba, duar!, asap rokok dari pengendara di depanmu mengepul masuk ke wajah? Bukan cuma bikin sesak, kadang juga bikin emosi naik sampai ke ubun-ubun.

Fenomena pengendara kendaan merokok di jalan sudah lama jadi pemandangan sehari-hari di kota-kota besar. Entah kenapa, sebagian pengendara merasa merokok saat berkendara adalah hak mereka.

Padahal, yang kena dampaknya bukan cuma mereka sendiri, tapi juga pengendara di belakang, yang tanpa izin terpaksa menghirup limbah napas mereka, bahkan abu dari rokok itu yang cukup membahayakan orang lain jika terkena mata.

Yang lebih parah, ada juga yang sembarangan buang puntung. Sudah banyak kasus pengendara lain terkena puntung rokok panas, bisa membakar kulit, bahkan baju. Belum lagi potensi kebakaran kalau puntung menyambar bensin atau kendaraan lain.

BACA JUGA: Kawasaki Tampilkan Line-Up Off-Road dan Utility Vehicle di DXI 2025

Rokok dan Jalan Raya: Kombinasi Egois

Merokok saat berkendara bukan cuma soal ketidaknyamanan. Ini adalah bentuk nyata ketidakpedulian. Di jalan, kita semua sama-sama rentan.

Asap rokok bukan sekadar bau menyebalkan, ia adalah partikel berbahaya yang membawa zat karsinogenik. Di ruang publik seperti jalan raya, merokok seharusnya bukan jadi kebebasan, tapi pelanggaran.

Ironisnya, aturan soal ini masih abu-abu. Beberapa daerah punya peraturan larangan merokok sambil mengemudi, tapi penegakannya lemah.

Di sisi lain, kesadaran kolektif masyarakat juga masih rendah. Banyak yang menganggap ini hal sepele, hanya karena “sudah biasa”.

Kita Butuh Etika, Bukan Sekadar Aturan

Ini bukan soal membenci perokok. Ini soal menghormati ruang bersama. Kalau di taman, di stasiun, atau di mal kita dilarang merokok sembarangan, kenapa jalan raya yang notabene-nya tempat umum yang padat, boleh seenaknya?

Pengendara yang merokok sambil nyetir mungkin merasa itu hal kecil. Tapi bagi orang lain, itu bisa jadi sebab iritasi, sesak napas, bahkan kecelakaan. Jadi, kalau memang harus merokok, cari tempat yang pantas. Jangan jadikan jalanan sebagai asbak berjalan.

(om/ril)

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *