OTO Mounture — Jenama kendaraan listrik asal Tiongkok, Neta Auto mengalami penurunan penjualan secara ritel (distribusi diler ke konsumen) selama Januari – April 2024 di negerinya sendiri, Tiongkok.
Laporan data Asosiasi Produsen Mobil Tiongkok (CAAM), mencatatkan selama periode Januari – April 2024, Neta menjual sebanyak 12.627 unit, atau turun hingga 59,9 persen.
Bahkan pada April 2024, penjualan ritelnya hanya mencapai 759 unit saja. Jumlah itu anjlok hingga 92,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Masih menurut data CAAM, selama Januari – April 2024, total penjualan global Neta Auto hanya 33.451 unit, merosot 3.805 unit dari periode sama di tahun lalu yang mencapai 37.256 unit. Bahkan anjlok cukup dalam dibanding Januari – April 2022 yang masih sebanyak 38.965 unit.
BACA JUGA:
Chery Hadirkan Warna Interior Hitam pada Omoda E5
Caroline Catat Kinerja Positif di Tengah Tantangan Pasar Mobil Bekas
Lantas bagaimana dengan penjualan Neta di Indonesia? Melalui PT Neta Auto Indonesia sebagai distributor mobil listriknya, baru saja meluncurkan model terbarunya yakni Neta V-II yang dibanderol Rp299 juta.
Model anyar itu disebut sebagai amunisi baru untuk menggempur pasar mobil listrik di Indonesia. Bukan tanpa alasan, sebab penjualan mobil listriknya di Indonesia terbilang masih minim.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Januari – April 2024 ini, penjualan mobil Neta secara wholesales (distribusi pabrik ke diler) di Indonesia sebanyak 69 unit.
Bahkan pada April 2024, Neta tidak mencatatkan penjualan sama sekali alias nihil. Sedangkan penjualan secara ritel, Neta mencatat sebanyak 84 unit pada Januari – April 2024. Di mana pada April 2024, penjualan ritelnya hanya 10 unit.
(om/ril)