OTO Mounture — Sebagai salah satu komponen yang mempunyai peran penting pada kendaraan, minyak rem juga membutuhkan penggantian berkala. Hal itu diperlukan agar kerja sistem pengereman tetap maksimal dan tidak mengalami kerusakan.
Meski tidak secara pasti kapan harus menggantinya, namun penggantiannya minyak rem pun membutuhkan jadwal tersendiri. Berbeda dengan oli mesin yang harus diganti setiap 10 ribu kilometer atau enam bulan.
Pereli nasional, Rifat Sungkar, mengungkapkan bahwa penggantian minyak rem memang tidak memiliki jadwal khusus. Namun, ia menyarankan pergantian minyak rem dilakukan setiap mobil sudah berjalan sejauh 20 ribu kilometer.
“Rekomendasi ganti minyak rem itu setiap 20 ribu kilometer atau dua tahun sekali,” ungkapnya pada diskusi virtual yang dihelat PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), belum lama ini.
Ia pun menyarankan agar pengguna kendaraan untuk menggunakan minyak rem sesuai dengan spesifikasi mobilnya. “Pakai minyak rem yang sesuai dengan mobil. Rekomendasi Mitsubishi itu DOT 3 dan sesuai standarisasi Amerika,” ucap Brand Ambassador Mitsubishi Motors di Indonesia itu.
Sementara terkait pada berkurangnya kadar minyak rem, Rifat, menjelaskan bahwa jika minyak rem terlihat berkurang, maka pemilik kendaraan tidak boleh menambahkan cairan minyak rem. Sebab, itu menandakan adanya kebocoran pada piranti yang terdapat pada sistem pengereman.
“Kalau minyak rem berkurang jangan happy dulu, tinggal tambahin aja. Caranya tidak begitu, itu tanda kebocoran, dan harus cek sekelilingnya. Atau mungkin ini indikasi kampas rem sudah menipis, itu indikator juga buat ganti kampas rem,” tutupnya. (OM/LS)