Teknik Pengereman saat Berkendara Sepeda Motor

Foto: Shutterstock

OTO Mounture — Mengerem adalah salah satu teknik penting dalam mengendarai sepeda motor yang harus diketahui oleh pengendara. Sebab, masih banyak pengendara yang belum paham mengenai teknik pengereman yang benar sehingga berisiko menyebabkan kecelakaan.

Terlebih saat harus melakukan pengereman dadakan, biasanya pengendara panik sehingga mengerem dengan asal-asalan. Ternyata, mengerem secara mendadak ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan.

Untuk pengendara motor, ada beberapa hal yang perlu diketahui soal teknik pengereman agar tak membahayakan seperti dilansir dari laman Evalube.

1. Porsi rem depan lebih besar dari rem belakang

Saat melakukan pengereman, banyak orang menggunakan rem depan dan rem belakang secara bersamaan. Sebenarnya ini tak keliru, tetapi perlu diperhatikan porsinya.

Untuk melakukan pengereman yang maksimal, porsi rem depan harus lebih besar daripada rem belakang. Pasalnya, apabila melakukan pengereman, badan kita otomatis ke depan karena pengaruh gravitasi.

Apabila menggunakan rem belakang terlalu kencang, bisa menyebabkan roda mengalami ngesot atau sliding. Saat motor dalam kondisi kencang, dan tiba-tiba melakukan pengereman dengan teknik demikian tentu saja bisa menyebabkan kecelakaan.

Persentase besaran rem depan rem belakang baiknya adalah 60 persen banding 40 persen. Dengan demikian, tak akan terjadi gesekan antara roda dan aspal jalan.

Namun, dalam kondisi hujan, teknik pengereman yang digunakan justru sebaliknya. Yakni porsi rem belakang lebih besar dari porsi rem depan. Hindari juga menggunakan rem depan di tikungan karena bisa menyebabkan motor terpeleset.

BACA JUGA:

Ini Efek Isi Oli Motor Lebihi Kapasitas

Beberapa Aksesoris Mobil yang Sedang Tren di Indonesia

2. Gunakan empat jari tangan

Teknik pengereman yang tepat menggunakan empat jari tangan saja. Biasanya, banyak pengendara motor yang terlalu menyepelekan teknik pengereman sehingga hanya menggunakan dua jari saja.

Dengan menggunakan empat jari tangan maka pengereman akan lebih maksimal sehingga seluruh handle rem akan terpegang semua. Dengan demikian, tenaga pengereman pun akal lebih maksimal.

3. Lepas handle gas

Perlu diperhatikan untuk memastikan sudah melepas handle gas sebelum melakukan pengereman. Jangan sampai, gas masih terus ditarik saat melakukan pengereman karena tentu saja tak akan maksimal.

Apabila gas masih ditarik, maka roda akan terus berputar. Jika dipaksakan direm, maka bisa menyebabkan roda selip hingga motor jatuh. Untuk itu, pastikan sudah melepas gas saat melakukan pengereman untuk melakukan pengosongan gas.

4. Jangan panik dan mengerem langsung menyentak

Ketika melihat ada bahaya di depan, ada pengendara yang langsung panik dan langsung mengerem kencang-kencang. Padahal, hal ini justru bisa berbahaya dan menyebabkan kecelakaan.

Teknik pengereman yang benar adalah dilakukan secara pelan tapi makin lama makin kencang, kemudian direm dengan tenaga penuh saat sudah mendekati finishnya. Teknik ini mirip dengan cara memeras baju yang makin lama makin kencang. (OM/RIL)

,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *