OTO Mounture — Memiliki sepeda motor mengharuskan Anda untuk rutin melakukan perawatan. Terlebih beberapa komponen yang ada di sepeda motor berpotensi menimbulkan karat.
Adapun karat tersebut timbul jika sepeda motor tidak dirawat dengan benar. Tandanya pun sebenarnya mudah dikenali, jika pada bagian material atau baja warnanya berubah merah kekuning-kekuningan itu artinya bagian tersebut bisa dikatakan berkarat.
Karat adalah lapisan merah (kekuning-kuningan) yang melekat pada besi dan sebagainya sebagai akibat proses kimia. Karat biasanya muncul karena proses perubahan kimia yang secara alami terjadi dan menyebabkan korosi atau perusakan pada permukaan logam.
Dikutip dari laman Wahana Honda, dijelaskan bahwa ada dua hal yang bisa menyebabkan logam berubah menjadi berkarat, yaitu karena udara dan air. Karena disebabkan oleh udara dan air maka kendaraan bermotor akan sangat rentan terpapar karat karena berada di luar ruangan.
BACA JUGA: Cara Matikan Rem Tangan Elektrik untuk Parkir Paralel di Wuling BinguoEV
Berikut ini beberapa komponen motor yang bisa dan sering mengalami karat.
1. Knalpot
Knalpot adalah bagian yang paling rentan terkena karat, terutama pada bagian leher knalpot. Karena lokasinya berada di paling bawah dan menghadap langsung dengan permukaan jalan, maka genangan atau cipratan air dapat menjadi penyebab komponen ini mengalami karat.
Lapisan yang melindungi permukaan knalpot akan semakin tergerus seiring berjalannya waktu sehingga karat dan korosi akan pasti terjadi.
2. Rantai
Karat sangat sering terjadi di bagian rantai kendaraan karena rantai memiliki material besi dan berada di bagian bawah kendaraan sehingga sangat rentan terkena cipratan air hujan.
Dampaknya apabila rantai berkarat adalah tarikan motor jadi lebih berat akibat gesekan yang semakin berat akibat adanya karat. Selain itu, bunyi motor juga terdengar lebih kasar. Jika rantai yang berkarat tidak segera diganti maka akan menyebabkan rantai putus sehingga dapat membahayakan pengendara maupun orang lain.
3. Velg
Pada roda sepeda motor terdapat dua jenis velg yang biasa digunakan, yaitu velg jari-jari (Spoke Wheel) dan velg bintang (Cast Wheel). Kedua jenis velg ini dirancang dengan konstruksi dan desain yang berbeda.
Velg jari-jari yang berbahan besi dapat meningkatkan risiko akan timbulnya karat. Berbeda dengan velg jenis bintang yang lebih mudah dibersihkan dan tahan terhadap karat, karena adanya lapisan cat yang melindungi permukaan velg.
BACA JUGA: AHM Hadirkan Warna Baru untuk New Honda PCX160
4. Rangka
Sebagian besar rangka kendaraan terbuat dari besi sehingga rawan terkena karat. Karat pada rangka biasanya terjadi pada bagian dari rangka yang susah dijangkau atau terlihat, terutama pada celah-celah sempit sambungan antar rangka.
Kotoran seperti lumpur atau sisa air hujan yang sulit dibersihkan karena ruang yang sempit akan menyebabkan timbulnya karat akibat endapan kotoran tersebut. Korosi akan terjadi pada rangka sehingga rangka menjadi rentan keropos ataupun patah.
5. Swingarm
Ini merupakan bagian dari motor yang berfungsi untuk menopang bodi kendaraan. Karena letaknya berada di bagian bawah kendaraan dan memiliki material besi sehingga resiko swingarm terkena cipratan air hujan dan lumpur cukup tinggi. Kondisi ini akan terjadi secara terus menerus hingga terbentuklah karat.
Untuk mengatasi karat pada bagian kendaraan maka Anda harus rutin mencuci kendaraan, terutama setelah kendaraan terkena cipratan air hujan atau lumpur.
Selain itu, Anda juga bisa mencegah terbentuknya karat dengan cara menyemprotkan zat anti karat pada celah-celah bagian kendaraan yang terbuat dari besi, seperti rantai atau velg motor.
Untuk menghindari karat, memang tidak ada jalan lain selain sering membersihkan motor. Namun, jika sudah ketahuan tanda-tanda motor mulai berkarat, ada baiknya segera minta tenaga ahli menanganinya.
(om/ril)