Federal Oil Ungkap Risiko Gonta-ganti Merek Oli Kendaraan

Ilustrasi (dok. Federal Oil)

OTO Mounture — Penggantian oli secara rutin pada kendaraan memang harus dilakukan agar performa kendaraan tetap prima. Namun, terkadang pemilik kendaraan seringkali melakukan gonta-ganti merek oli untuk kendaraan.

Ternyata kebiasaan melakukan gonta-ganti merek pelumas itu memiliki risiko yang fatal untuk mesin kendaraan. Bahkan, jika terus berulang dilakukan bisa membuat mesin mengalami kerusakan yang cukup fatal.

Hal itu disampaikan Techninal Trainer PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (Federal Oil), Nurudin pada diskusi virtual yang dihelat Forum Wartawan Otomotif (Forwot), belum lama ini.

Menurutnya, jika dalam kondisi terdesak, melakukan penggantian oli dengan merek-merek lain memang diperbolehkan. Namun, kata dia, jika dilakukan hanya untuk coba-coba dan terlalu sering maka pemilik kendaraan harus menanggung risiko kerusakan pada mesin kendaraannya.

“Tidak direkomendasikan untuk menggonta-ganti merek, karena setiap merek meskipun base oil dan adiktif yang digunakan itu sama tapi secara komposisi dan sumbernya itu beda-beda,” tuturnya.

Ia menjelaskan, kebiasaan menggonta-ganti merek oli setiap bulan bisa memicu terjadinya kerusakan mesin. Sebab, kandungan yang tidak tercampur sempurna bisa mengakibatkan gumpalan pada mesin.

“Ketika mengganti oli itukan tidak dikuras sampai tiris atau benar-benar habis, masih ada sisa sedikit oli yang masih menempel di komponen mesin. Sisa itulah yang tidak bisa bercampur dengan merek yang baru, dan itu yang membuat sampai ada gumpalan,” jelas dia.

Ia pun mengingatkan ketika akan melakukan penggantian oli, agar selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu pada volume oli apakah mengalami pengurangan atau tidak. “Kalau misal oli berkurang itu harus ditelusuri kenapa oli berkurang, biasa berkaitan dengan kondisi mesin dalam artian ada oli yang ikut terbakar, walau secara ilmiah memang ada oli yang ikut terbakar,” kata dia.

Lebih lanjut dia menjelaskan, jika volume oli berkurang secara signifikan maka secara umum ada dua penyebabnya, yaitu seal klep atau berkaitan dengan ring, piston dan silindernya. “Jika dari atas itu dari seal klep-nya tapi dari bawah terbakarnya itu berkaitan dengan ring, piston dan silindernya di situ biasanya sudah aus maka oli masuk ke ruang bakar,” ungkap Nurudin.

“Atau bisa juga seal-nya bocor, jadi kadang kita isi oli berlebihan yang mengakibatkan tekanan tinggi dan membuat seal nggak kuat sehingga membuat bocor,” tutur dia. (OM/LS)

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *