Trofi MotoGP Mandalika Dibuat di Bali, Ini Pembuatnya

OTO Mounture — Tuksedo Studio kembali dipercaya oleh Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk memproduksi trofi MotoGP Mandalika akhir pekan nanti. Sebelumnya, produsen asal Bali ini juga pernah membuat trofi untuk ajang World Superbike (WorldSBK) Mandalika pada November 2021 lalu.

Dalam keterangan resminya, Tuksedo Studio, mengungkapkan bahwa trofi MotoGP Mandalika ini terinspirasi dari obor yang melambangkan menyalanya panas api kompetisi balap. Api itu juga selanjutnya menjadi simbol inspirasi dari bangkitnya perekonomian Indonesia, terutama pada sektor turisme, dengan harapan besar agar kita dapat sama-sama menjaga agar api dari ‘obor’ ini tidak pernah padam.

Trofi tersebut layaknya obor yang digunakan saat estafet di ajang olimpiade, di mana Tuksedo Studio berharap agar piala yang melambangkan semangat dan kebangkitan Indonesia yang diawali di Mandalika ini dapat diteruskan estafetnya secara berkelanjutan sebagai bukti bahwa Indonesia tidak hanya mampu mengadakan event berskala internasional hanya sekali dua kali, tapi juga sebagai negara yang memiliki kemampuan artistik dan produksi tahap dunia secara terus menerus.

Adapun trofi itu dibuat dari bahan dasar aluminium yang pada umumnya material dari kendaraan-kendaraan yang memang dirancang untuk memiliki kecepatan tinggi karena sifatnya yang ringan dan memiliki kekuatan yang tepat untuk menopang kecepatannya.

Atas dasar itulah Tuksedo Studio memilih menggunakan aluminium, di mana trofi tersebut sebagai lambang dari ajang balap yang pemenangnya ditentukan oleh kecepatan pengendara serta performa kendaraannya.

Sementara corak motif lokal yang terdapat pada piala turut melengkapi pola siluet sirkuit yang mendasari desain piala ini secara umum sebagai ajang Moto GP yang diselenggarakan di Mandalika

Karya ini menjadi bukti bahwa Indonesia tidak hanya mampu dalam mengadakan sebuah ajang berskala dunia, tetapi juga fakta bahwa para seniman dan pekerja lokal memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merancang dan membuat langsung dengan tangan sendiri sebuah karya seni berkelas dunia. (OM/RIL)

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *