
OTO Mounture — Kementerian Perdagangan Tiongkok (MOFCOM) mengumumkan akan meningkatkan pengawasan dan regulasi terhadap kegiatan ekspor mobil bekas, guna mendukung ekspansi industri secara nasional dan menjaga perkembangan pasar yang tertib.
Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara MOFCOM, He Yadong, dalam konferensi pers reguler, seperti dikutip dari CarNewsChina.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari keputusan bersama MOFCOM dengan empat lembaga lainnya pada Februari 2024 yang memperluas operasi ekspor mobil bekas ke seluruh wilayah Tiongkok, sekaligus mengakhiri program percontohan (pilot project) yang dimulai sejak 2019.
“Perdagangan mobil bekas merupakan praktik umum di pasar internasional. Sebagai barang konsumsi tahan lama, mobil memainkan peran penting dalam pasar domestik maupun global,” ujar He Yadong.
BACA JUGA: Panduan Beli Mobil Pertama: 5 Hal Penting yang Harus Diperhatikan agar Tak Salah Pilih
Menurut data resmi, Tiongkok mengekspor sekitar 275.000 unit mobil bekas pada 2023 dengan nilai total ekspor mencapai 6,88 miliar dolar AS (sekitar 492,8 miliar yuan). Pada tahun 2024, ekspor meningkat drastis hingga 436.000 unit, mencatat lonjakan 58,5% dibanding tahun sebelumnya.
Dalam kerangka ekspor nasional yang diperluas, mobil bekas yang akan diekspor harus memenuhi standar kualitas nasional, antara lain WM/T 8-2022 untuk mobil penumpang bekas, dan WM/T 9-2022 untuk kendaraan niaga dan trailer bekas.
Setiap kendaraan wajib menjalani inspeksi oleh lembaga pihak ketiga yang bersertifikat, dan hasil inspeksi harus dilaporkan oleh eksportir.
Selain itu, eksportir juga harus mengikuti regulasi impor di negara tujuan, termasuk menyediakan declaration of conformity (pernyataan kesesuaian teknis) jika diwajibkan.
Pemerintah juga mendorong pemanfaatan sistem “Automotive Maintenance Electronic Health Record” untuk memverifikasi riwayat servis kendaraan secara elektronik, guna meningkatkan transparansi dan kualitas unit yang dijual ke luar negeri.
BACA JUGA: Lonjakan Penjualan Chery Tidak Diikuti Serapan Pasar, Ada Apa?
Langkah pengawasan ini muncul di tengah sorotan terhadap praktik-praktik tidak transparan di pasar mobil bekas domestik, termasuk tren meningkatnya “mobil bekas nol kilometer” yakni unit yang sudah terdaftar sebagai kendaraan bekas namun nyaris tanpa jarak tempuh.
Praktik ini memungkinkan produsen menjual kendaraan sebagai mobil bekas dengan diskon, sekaligus menghindari pencatatan unit sebagai stok mobil baru.
Banyak analis mengaitkan fenomena ini dengan masalah kelebihan kapasitas produksi dan tingginya inventaris kendaraan. Per April 2025, inventaris mobil penumpang nasional Tiongkok mencapai 3,5 juta unit, dengan sejumlah produsen hanya beroperasi di bawah 50% kapasitas produksi.
Dalam upaya merespons kondisi ini, MOFCOM juga telah menggelar rapat bersama produsen otomotif dan platform jual beli mobil bekas pada Mei lalu untuk membahas peningkatan pengawasan transaksi serta penerapan sistem pencegahan manipulasi data
(om/ril)