OTO Mounture — PT Sunra Asia Pasific Hi-Tech (Sunra Indonesia) memulai langkah pembangunan pabrik sepeda motor listriknya di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.
Dimulainya pembangunan pabrik Sunra Indonesia dengan total rencana investasi sebesar 120 juta dolar AS sekaligus menandai iklim investasi dalam negeri yang semakin kondusif terutama pada industri kendaraan listrik, khususnya kendaraan roda dua.
Sunra Indonesia telah resmi berinvestasi di pasar Indonesia sejak 2023 lalu dengan skala investasi terbesar di industri kendaraan listrik roda dua.
“Pembangunan pabrik Sunra di Indonesia penting untuk menjamin kualitas produk dan memberikan layanan purna jual dengan lebih baik,” kata Chairman Sunra Group, Zhang Chongshun melalui keterangan resmi, Selasa, 7 Mei 2024.
Zhang, menambahkan pembangunan pabrik Sunra ini juga merupakan bentuk komitmen dan dukungan Sunra Indonesia akan gagasan pemerintah Indonesia untuk mewujudkan strategi ramah lingkungan dan rendah karbon.
“Kami berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan mempercepat terbentuknya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” pungkasnya.
BACA JUGA:
Gaikindo: GIIAS 2024 Jadi Pameran Terbesar
Cara Matikan EPB untuk Parkir Paralel di Wuling Cloud EV
Pabrik Sunra Indonesia yang dibangun di atas lahan seluas 12,7 hektare rencananya akan selesai dalam dua tahap, dengan masa konstruksi selama 18 bulan, kemudian pabrik siap beroperasi pada 2025.
Pabrik ini dirancang untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan dasar mencapai 1 juta kendaraan listrik roda dua setelah beroperasi penuh nantinya.
Empat proses utama produksi sepeda motor listrik akan dilakukan di pabrik ini, mulai dari pembuatan rangka, pengelasan, pengecatan dan perakitan akhir. Serta akan dilengkapi dengan bengkel motor dan bengkel PACK baterai.
Pembangunan konstruksi pabrik pada tahap pertama mencapai 100.000 meter persegi. Setelah seluruh pembangunan pabrik selesai, Sunra Indonesia akan secara aktif mengintegrasikan sumber daya rantai pasokan, menciptakan ekologi rantai pasokan, dan memungkinkan lebih banyak produsen pendukung untuk melakukan lokalisasi di Indonesia.
Pembangunan pabrik ini tidak hanya akan menambah investasi dalam negeri, menambah pasokan kendaraan ramah lingkungan, namun juga akan membuka peluang baru bagi terciptanya lapangan kerja terutama bagi masyarakat sekitar.
Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
(om/ril)