Bahaya Suku Cadang Palsu pada Sepeda Motor, Ancam Keselamatan dan Dompet Pengendara

Ilustrasi – Foto: Wahana Honda

OTO Mounture — Penggunaan suku cadang palsu pada sepeda motor masih menjadi masalah serius di Indonesia. Meski tampilan luarnya sering kali menyerupai produk asli, kualitas dan fungsinya sangat berbeda, bahkan dapat menimbulkan kerusakan fatal serta membahayakan keselamatan pengendara.

Secara teknis maupun ekonomi, penggunaan suku cadang palsu membawa banyak kerugian. Berikut beberapa contoh nyata dampaknya seperti dikutip dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).

1. Cakram Rem Palsu

Cakram palsu biasanya memiliki permukaan tidak rata dan jumlah lubang pendingin lebih sedikit. Akibatnya, pengereman menjadi tidak maksimal dan roda dapat terkunci tiba-tiba, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

2. Saringan Oli Palsu

Produk palsu tidak dilengkapi katup pengaman. Jika terjadi penyumbatan, sirkulasi oli bisa terhenti dan menyebabkan mesin macet atau mati mendadak. Bahkan, oli bisa menyembur keluar dan membahayakan pengendara.

BACA JUGA: Cara Manfaatkan Oli Mesin Bekas agar Tidak Terbuang Percuma

3. Oli Palsu

Kualitas aditif yang rendah membuat mesin cepat overheat. Mesin menjadi lebih berat, bising, dan boros bahan bakar. Dalam jangka panjang, pengguna akan mengeluarkan biaya perawatan lebih tinggi akibat kerusakan komponen.

4. Piston Palsu

Piston palsu tidak tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki gesekan tinggi pada permukaan silinder. Hal ini menurunkan efisiensi bahan bakar serta memperpendek umur mesin.

5. V-Belt Palsu

Terbuat dari bahan berkualitas rendah dengan bentuk gigi tidak presisi, V-belt palsu mudah terkelupas dan cepat aus. Kondisi ini dapat mengurangi kendali kendaraan secara tiba-tiba saat berkendara.

6. Kampas Rem dan Rem Tromol Palsu

Tanpa lapisan krom, komponen ini mudah berkarat dan tidak presisi. Akibatnya, pengereman tidak stabil dan sangat berisiko menyebabkan roda terkunci.

BACA JUGA: Wahana Honda Rayakan Hari Pelanggan Nasional 2025

Semua risiko di atas menunjukkan bahwa menggunakan suku cadang palsu harus dihindari. Selain membahayakan keselamatan, komponen palsu juga mempercepat kerusakan mesin dan menambah biaya perawatan.

Pengendara disarankan untuk:

– Memeriksa keaslian suku cadang sebelum membeli.

– Menanyakan langsung kepada dealer resmi terkait keaslian produk.

– Membeli hanya dari toko resmi atau penyalur terpercaya.

Terkait hal ini, AISI bersama Federation of Asian Motorcycle Industries (FAMI) terus melakukan kampanye edukasi untuk melindungi konsumen dari peredaran suku cadang palsu. Upaya ini diharapkan menciptakan pasar otomotif yang aman, sehat, dan berkelanjutan di Asia.

(om/ril)

 

 

, , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *