OTO Mounture — Demi mendukung pendidikan vokasi di Indonesia, PT Astra Honda Motor (AHM) menggelar pelatihan modul dasar Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (KTBSM) Astra Honda untuk 1.387 guru SMK.
Pelatihan yang dilakukan secara daring ini disebut bertujuan untuk mewujudkan standar kompetensi guru yang mumpuni sebagai modal utama mencetak siswa-siswi SMK berkualitas di bidang otomotif roda dua.
Untuk menjaga kualitas pendidikan vokasi di seluruh SMK yang menerapkan kurikulum TBSM Astra Honda, AHM melaksanakan berbagai pelatihan dan sertifikasi guru untuk memastikan standar ajar Kurikulum TBSM yang sama di seluruh Indonesia. Pelatihan bagi guru ini dibagi menjadi dua pelatihan, yaitu pelatihan modul dasar dengan sertifikasi level Bronze dan pelatihan modul lanjutan dengan sertifikasi level Silver.
Pelatihan modul dasar Kurikulum TBSM Astra Honda diselenggarakan selama dua hari secara daring dengan enam fokus pelatihan, yaitu identifikasi alat ukur, wiring diagram dan warna kabel, sistem pengapian dan pengisian, sistem transmisi otomatis, sistem bahan bakar, dan sistem PGM-FI. Sebelum pelatihan, para guru akan mengikuti pre tes sebagai tolok ukur awal kompetensi guru.
Setelah pelatihan, pemahaman guru juga diuji sesuai standar kompetensi yang ditetapkan. Sesi pelatihan yang disupervisi langsung oleh instruktur training Main Dealer sepeda motor Honda di masing-masing daerah ini akan digelar sepanjang Agustus-Desember 2020.
General Manager Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbuddin, mengatakan perusahaan berkomitmen tetap mendukung pendidikan vokasi di Indonesia dengan metode yang disesuaikan perkembangan kondisi saat ini.
Menurutnya, berbagai inovasi terus digulirkan untuk tetap menjaga kualitas guru SMK yang menerapkan kurikulum TBSM Astra Honda di tengah pandemi, salah satunya adalah pelatihan secara daring.
“Meskipun saat ini pembelajaran jarak jauh dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, kami ingin tetap hadir di dunia vokasi. Kami harap pelatihan secara daring bagi seluruh guru di SMK binaan ini dapat mendukung terciptanya pendidikan vokasi yang lebih baik,” ujarnya. (OM/RIL)