Taiwan Jajaki Peluang Bisnis Kendaraan Berbahan Bakar Roket di Indonesia

Ilustrasi pameran Taipei AMPA (dok. Taipei AMPA)

OTO Mounture — Biro Perdagangan Luar Negeri Taiwan (BOFT) dan Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) menyatakan keinginannya untuk menjajaki peluang bisnis di industri otomotif di Indonesia, khususnya kendaraan dengan berbahan bakar roket.

Bermodal kemampuan Research & Development (R&D) yang kuat dari industri Teknologi dan Informasi (TIK) di Taiwan, perkembangan teknologi elektronik mobil dan industri IoV Taiwan juga sedang berkembang pesat. Sejak tingkat penetrasi 5G meningkat di Taiwan pada 2020, Taiwan membuat lompatan besar dalam hal membangun jaringan transportasi pintar.

Sebagai langkah utama mewujudkannya, BOFT dan TAITRA menggelar seminar yang memperkenalkan teknologi Internet of Vehicle (IoV) dan Auto Electronics dari Taiwan sebagai sorotan utama dari pameran suku cadang dan aksesoris Taiwan, yakni Taipei AMPA (Taipei International Auto Parts & Accessories Show).

Assistant Vice President Clientron Corporation, Joseph Hsieh, mengatakan bahwa Taiwan telah membangun bidang transportasi pintar 5G di Tamsui untuk menerapkan teknologi CV2X menjadi kenyataan. Teknologi CV2X sendiri adalah platform teknologi yang menggunakan basis komunikasi selular kendaraan.

“Teknologi ini akan memperbanyak sensor yang digunakan dalam mobil swakemudi, membuat pandangan kendaraan dari radar dan kamera lebih komprehensif. Penerapan teknologi ini di masa depan dapat diyakini selain mampu meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membuat industri informasi dan komunikasi di Taiwan mampu mendekati pasar global,” ungkapnya pada acara jumpa pers, Jumat, 26 November 2021.

Sementara Manager TAITRA Show, Sinny Chang, menjelaskan bahwa ke depannya semua perusahaan di industri berbahan bakar roket sangat membutuhkan koneksi dan kolaborasi. Hal inilah yang menjadikan Taipei AMPA sebagai tempat terbaik bagi mereka untuk mendekati pasar. “Kami melihat masih ada permintaan yang tinggi dari industri ini,” ucapnya.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, menyampaikan bahwa Indonesia memiliki pasar domestik yang luar biasa dan sangat membutuhkan komponen otomotif aftermarket. Pada 2019, kata dia, Indonesia telah mengimpor suku cadang otomotif senilai 65,9 juta dolar AS dari Taiwan.

“Industri otomotif merupakan salah satu dari 5 industri manufaktur prioritas yang bertujuan untuk menciptakan Indonesia 4.0. Bahwa kita dapat melihat lebih banyak kolaborasi di masa depan, dan perusahaan Taiwan akan menjadi mitra yang solid bagi perusahaan di Indonesia,” tuturnya.

Adapun untuk mewujudkan peluang bisnis tersebut, pameran Taipei AMPA disebut menjadi solusi untuk para pebisnis dapat bertemu mitra yang sesuai dengan kebutuhan akan teknologi terkini dan terhubung dengan pasar global.

Taipei AMPA hadir dengan platform virtual AMPA Digital Go yang baru, di mana pebisnis dapat memiliki cara yang lebih baik dan mudah untuk menjelajahi peluang secara online selama perhelatan berlangsung.

Pada platform terbarunya itu, AMPA Digital Go menawarkan lebih dari sekedar bilik virtual, katalog online, obrolan online, dan fungsi rapat. Tetapi juga bisa memanfaatkan forum streaming langsung melalui platform YouTube, Video Unboxing Produk Baru, Tur di Tempat, bahkan platform business matching yang bertujuan untuk kesuksesan bersama bagi para peserta seminar yang hadir baik online ataupun offline. (OM/LS)

, , , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *