Penjualan Mobil Tiongkok di Indonesia Melesat, BYD Pimpin Pasar dengan 30 Ribu Unit per Oktober 2025

Foto: China Association of Automobile Manufacturers (CAAM)

OTO Mounture — Mobil-mobil asal Tiongkok terus menunjukkan dominasinya di pasar otomotif Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (distribusi pabrikan ke diler) dan retail (penjualan ke konsumen) dari jenama Tiongkok menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang Januari–Oktober 2025 dibanding periode sama tahun lalu.

Jenama mobil listrik, BYD menjadi bintang utama dengan penjualan wholesales 30.670 unit dan retail 31.046 unit, melonjak hampir tiga kali lipat dibanding 2024 yang hanya 11.024 unit (wholesales).

Pada Oktober 2025 saja, BYD mencatat distribusi 10.593 unit, menjadikannya jenama asal Negeri Tirai Bambu dengan performa paling agresif di Tanah Air.

Posisi kedua ditempati Chery, yang juga tumbuh pesat. Penjualan wholesales mencapai 16.720 unit, naik lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya (6.889 unit).

Di sisi lain, Wuling mengalami penurunan dari 16.117 unit menjadi 13.679 unit, meski masih menjadi salah satu pemain besar di segmen mobil listrik dan hybrid.

BACA JUGA: Penjualan Mobil Nasional Naik 19% pada Oktober 2025, Astra Catat Kinerja Positif

Beberapa merek baru seperti Denza, Aion, Geely, Jaecoo, dan Jetour juga mencatat performa kuat meski baru masuk ke pasar Indonesia tahun ini.

Denza, hasil kolaborasi BYD dan Mercedes-Benz, langsung mencatat 6.967 unit wholesales. Sementara Aion tumbuh pesat dari 642 unit menjadi 4.822 unit.

Selanjutnya, Geely yang resmi kembali ke Indonesia pada 2025, sudah membukukan 2.021 unit wholesales. Sementara itu, Jaecoo (749 unit), Jetour (604 unit), dan Xpeng (444 unit) mulai menunjukkan taring di segmen SUV listrik premium.

Beberapa merek lain seperti GWM (1.226 unit), DFSK (657 unit), dan MG (1.610 unit) masih bertahan di pasar meski pertumbuhan tidak sebesar kompetitor baru.

Menariknya, merek lokal yang membawa teknologi Tiongkok seperti Polytron juga mencatat distribusi 210 unit, menandakan mulai adanya adaptasi kendaraan listrik buatan dalam negeri.

Jika digabungkan, total penjualan mobil Tiongkok di Indonesia sepanjang Januari–Oktober 2025 mencapai lebih dari 80 ribu unit, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Lonjakan ini didorong oleh popularitas kendaraan listrik (EV) dan strategi agresif pabrikan Tiongkok dalam menghadirkan model-model berteknologi tinggi dengan harga kompetitif.

(om/ril)

 

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *