
OTO Mounture — Kinerja penjualan mobil Daihatsu di pasar otomotif Indonesia semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan wholesales Daihatsu selama Januari hingga Juni 2025 hanya mencapai 64.405 unit, turun tajam 24,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 85.434 unit.
Meski mengalami penurunan, namun masih menempatkan Daihatsu di posisi kedua setelah Toyota dalam penguasaan pasar wholesales dengan pangsa 17,2%, turun dari sebelumnya 20,8% pada semester I/2024.
Kinerja bulanan juga menunjukkan tren yang tidak menggembirakan. Pada Juni 2025, Daihatsu hanya mencatat penjualan sebanyak 9.356 unit, merosot 16,2% dibanding Mei 2025 yang mencatat 11.166 unit.
Jika dibandingkan dengan Juni 2024 yang menyentuh angka 14.967 unit, penurunan semakin tajam yaitu 37,5%.
BACA JUGA: Astra Kuasai 54 Persen Pangsa Pasar Mobil Nasional di Semester I 2025
Tak lebih baik, penjualan retail Daihatsu (dari diler ke konsumen) juga menunjukkan performa stagnan. Pada Juni 2025, Daihatsu hanya menjual 10.001 unit, nyaris tidak mengalami pertumbuhan dibanding bulan sebelumnya (9.997 unit).
Namun jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu (13.065 unit), penurunan mencapai 23,5%.
Secara kumulatif, retail sales Daihatsu pada semester I/2025 hanya 66.716 unit, anjlok 25,4% dari semester yang sama tahun 2024 sebanyak 89.378 unit.
Penurunan signifikan ini menunjukkan bahwa Daihatsu belum mampu memulihkan performanya di tengah tekanan pasar otomotif nasional yang sedang lesu.
Persaingan dengan merek Jepang lain seperti Honda dan Suzuki, serta gempuran merek Tiongkok seperti Chery dan BYD yang semakin agresif, turut memperberat posisi Daihatsu.
Jika tren ini terus berlanjut tanpa terobosan signifikan dalam strategi produk dan pemasaran, bukan tidak mungkin Daihatsu akan kehilangan posisi dominannya di segmen kendaraan terjangkau di Indonesia.
(om/ls)








