OTO Mounture — PT Honda Prospect Motor (HPM) mengaku tidak memasang target penjualan di 2022, namun akan lebih memfokuskan untuk mempertahankan market share atau pangsa pasarnya. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab jenama asal Jepang itu masih melihat kondisi pasar yang belum stabil akibat pandemi covid-19 serta masih adanya kelangkaan pasokan chip semikonduktor.
Public Relations and Digital Manager PT HPM, Yulian Karfili, mengungkapkan hal itu pada diskusi virtual yang dihelat Forum Wartawan Otomotif (Forwot), Selasa, 15 Februari 2022. Menurutnya, saat ini ranking penjualan bukan target untuk pihaknya tetapi penetrasi pasar yang menjadi fokusnya.
“Fokus meningkatkan market share, karena komponen dan pasar belum stabil jadi kami coba tingkatkan pangsa pasar setidaknya kami ingin samakan dengan pangsa pasar yang pernah diraih sebelum pandemi di 2019,” ujar pria yang akrab disapa Arfi itu.
Ia mengaku bahwa pada tahun 2021 kemarin, Honda belum berhasil mencapai target dikarenakan masalah kelangkaan komponen chip semikonduktor. Namun, pihaknya mengaku optimistis di tahun ini bisa kembali normal.
“Tahun 2022 ini kami harap komponen bisa kembali normal sehingga kami bisa menetapkan target pangsa pasar seperti tahun normal (sebelum pandemi) yaitu di angka 14 persen,” tutur dia.
Pada Januari 2022, HPM membukukan penjualan ritel sebanyak 7.727 unit, atau turun sekitar 22 persen dari bulan Desember 2021 yang berhasil menjual sebanyak 9.908 unit. Honda beralasan penurunan penjualan itu karena tersendatnya produksi yang diakibatkan krisis pasokan komponen semikonduktor.
“Penjualan ritel Honda di Januari masih terdampak oleh tersendatnya pasokan komponen serta keputusan sebagian konsumen yang menunda pembelian karena menantikan diskon PPnBM diberlakukan lagi,” terang Arfi. (OM/LS)