OTO Mounture — Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah memperpanjang program relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100 persen untuk mobil baru berkapasitas 1.500 cc sampai dengan Agustus 2021 mendatang.
Terkait hal itu, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menyambut baik keputusan pemerintah itu. Dan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Keuangan, MMKSI akan memberikan insentif tersebut kepada konsumen yang mendapatkan produk Mitsubishi Motors khususnya Xpander dan Xpander Cross mulai dari Juni – Agustus 2021 mendatang.
Presiden Direktur PT MMKSI, Naoya Nakamura, mengatakan upaya yang yang terus dilakukan Pemerintah Indonesia dalam memulihkan perekonomian akibat pandemi ini sangat pihaknya apresiasi. Dan terbukti telah mempertahankan daya beli masyarakat dan juga penjualan di industri otomotif.
“Di masa perpanjangan insentif PPnBM 100 persen ini kami menghimbau konsumen kami yang telah mendapatkan Xpander dan Xpander Cross di bulan Juni lalu dapat menghubungi diler resmi kami untuk mengetahui info serta detail prosedur dalam mendapatkan keuntungan ini,” katanya melalui keterangan resmi, Selasa (6/7).
Ia menambahkan, pihaknya juga merekomendasikan bagi masyarakat yang tertarik kepada dua produk andalannya tersebut dapat segera memanfaatkan momen serta kesempatan ini untuk mendapatkan benefit dan kemudahan yang lebih maksimal.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, model kendaraan Mitsubishi yang mendapatkan insentif PPnBM yakni Mitsubishi Xpander, termasuk Xpander Cross. Besaran insentif yang dapat dirasakan oleh konsumen selama kebijakan PPnBM 0 persen ini beragam mulai dari Rp14,22 juta hingga Rp18,3 juta.
Naoya menuturkan, perpanjangan insentif PPnBM 100 persen ini diharapkan dapat meningkatkan antusiasme pasar dan menstimulasi daya beli masyarakat terutama untuk produk Mitsubishi Motors yang masuk kriteria mendapatkan insentif.
“Dan penjualan model Xpander dan Xpander Cross dapat terus memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di industri otomotif,” tutupnya. (OM/RIL)
