OTO Mounture — Khusus pengguna mobil diesel, usai menempuh perjalanan jauh tentu memiliki kesan tersendiri. Sebab, secara konsumsi bahan bakar memang jauh lebih irit dibandingkan mobil berbahan bakar bensin.
Kendati demikian, tanpa dibarengi dengan perawatan yang baik dan benar, sisi efisiensi tadi akan sia-sia. Seperti diketahui, salah satu kelemahan mobil penenggak solar ialah belum adanya pemerataan dari sisi bahan bakar minyak (BBM) diesel berkualitas di Indonesia.
Terlebih saat menempuh perjalanan usai berlibur keluar kota, bisa dipastikan keberadaan BBM untuk mesin diesel berkualitas sangat minim di daerah. Hasilnya, mau tidak mau terpaksa mengisi solar yang kualitasnya di bawah standar.
Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, mengatakan sebenarnya dalam kondisi yang sifatnya darurat tidak masalah mengisi solar di bawah standar. Hanya saja, kata dia, setelah menemui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) yang menjajakan solar dengan kualitas yang lebih baik harus segera diisi.
“Yang pasti tenaga akan turun, tapi mengingat darurat maka tidak ada pilihan lain. Kalau ketemu dengan SPBU yang jual solar lebih baik jangan ditunda untuk langsung mengisi kembali,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, Suparna juga mengingatkan khusus pemilik mobil diesel, terutama Toyota, untuk selalu melakukan perawatan dengan mengganti filter secara rutin. Dia mencontohkan saat kembali ke kota setelah menempuh perjalanan keluar kota, baiknya langsung melakukan perawatan dan mengganti filter agar saluran bahan bakar terhindar dari sulfur yang mengendap.
Apalagi saat perjalanan menuju daerah, mobil terpaksa menenggak solar yang notabene tidak dianjurkan oleh pabrikan karena faktor ketidaktersediaan. Nah supaya aman, jadi filter harus langsung diganti kembali dengan yang baru. (OM/RIL)