Pasar Kendaraan Niaga Indonesia Lesu, Fuso dan Isuzu Masih Bersaing Ketat

Booth Fuso di GIIAS 2025

OTO Mounture — Pasar kendaraan niaga di Indonesia masih belum pulih sepenuhnya. Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) dan retail sales (penjualan ke konsumen) sepanjang Januari–Agustus 2025 mengalami penurunan dibanding periode yang sama tahun lalu.

Meski begitu, persaingan ketat antara Mitsubishi Fuso dan Isuzu masih mendominasi segmen kendaraan komersial Tanah Air.

Wholesales: Fuso Salip Isuzu di Agustus 2025

Pada Agustus 2025, Mitsubishi Fuso berhasil mencatatkan wholesales sebanyak 2.201 unit, sedikit lebih tinggi dari Isuzu yang meraih 2.193 unit. Namun secara akumulasi Januari–Agustus 2025, Isuzu masih unggul tipis dengan 15.658 unit, sementara Fuso menempel dengan 15.514 unit.

Berbeda dengan dua merek besar itu, Hino justru mengalami penurunan signifikan, hanya membukukan 11.090 unit dari Januari–Agustus 2025, turun dari 14.423 unit pada periode yang sama 2024.

Sementara itu, FAW menjadi kejutan dengan mencatat kenaikan dari 572 unit (2024) menjadi 685 unit (2025).

BACA JUGA: Hino Motors Donasikan Truk Hino 300 Series ke SMKN 2 Tangerang untuk Dukung Pendidikan Vokasi

Retail Sales: Fuso Masih Nomor Satu

Dari sisi retail sales, Fuso kembali memimpin dengan 15.702 unit sepanjang Januari–Agustus 2025, meski turun dari 17.727 unit tahun lalu. Isuzu berada di posisi kedua dengan 15.278 unit, disusul Hino dengan 13.393 unit.

Tren negatif juga dialami UD Trucks (923 unit) dan Mercedes-Benz Commercial Vehicle (883 unit). Hanya FAW yang berhasil tumbuh dengan mencatatkan 685 unit, naik dibanding tahun lalu (572 unit).

Jika melihat bulan Agustus 2025 secara khusus, sebagian besar merek mengalami penurunan dibanding Agustus 2024:

– Isuzu: 2.193 unit (turun dari 2.202 unit).

– Mitsubishi Fuso: 2.201 unit (turun dari 2.386 unit).

– Hino: 1.424 unit (anjlok dari 2.318 unit).

– UD Trucks: 56 unit (turun dari 181 unit).

– Mercedes-Benz CV: 71 unit (turun dari 261 unit).

– FAW: 258 unit (naik signifikan dari 64 unit).

Penurunan penjualan kendaraan niaga ini mencerminkan tekanan sektor logistik dan transportasi yang erat kaitannya dengan kondisi ekonomi nasional. Daya beli konsumen menurun, aktivitas distribusi barang ikut terdampak, sehingga permintaan kendaraan komersial juga ikut melemah.

Menariknya, FAW justru tumbuh di tengah tren negatif, menandakan potensi merek asal Tiongkok ini untuk menggarap segmen tertentu dengan strategi harga dan produk yang kompetitif.

(om/ril/ls)

 

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *