Diler Mobil di Tiongkok Desak Pabrikan Hentikan Penyaluran Berlebih

grafik-penjualan-mobil-listrik-tiongkok-2025

OTO Mounture — Para diler otomotif di Tiongkok menyerukan kepada para produsen mobil untuk menghentikan praktik offloading atau penyaluran mobil secara berlebihan ke jaringan diler, menyusul tekanan berat akibat perang harga yang makin sengit.

Kondisi ini disebut telah menurunkan arus kas, memangkas margin keuntungan, bahkan memaksa sejumlah diler untuk menutup operasionalnya.

Seruan itu disampaikan China Auto Dealers Chamber of Commerce (CADCC) dalam pernyataan resmi pada Selasa, 16 Juli 2025, hanya beberapa hari setelah adanya imbauan resmi dari pemerintah agar industri otomotif menghentikan persaingan harga yang merugikan.

“Kondisi yang dihadapi para diler kendaraan menjadi semakin parah sejak putaran baru diskon besar-besaran dimulai pada kuartal kedua,” ujar CADCC dalam pernyataannya seperti dikutip dari Reuters.

BACA JUGA: Audi Kritik Penggunaan Chip Konsumen di Mobil, Soroti Keamanan dan Ketahanan Chip Otomotif

Asosiasi tersebut mengusulkan agar pabrikan menetapkan target produksi dan penjualan tahunan secara wajar, tidak memaksa diler menampung stok kendaraan secara berlebihan, mempercepat siklus pembayaran kepada diler, dan tidak memaksa penutupan toko dengan alasan “optimalisasi jaringan”.

Situasi semakin mengkhawatirkan setelah laporan media lokal menyebutkan bahwa salah satu diler besar mobil listrik BYD di provinsi Shandong telah gulung tikar, dengan lebih dari 20 gerai ditemukan kosong atau tutup.

Langkah CADCC ini menjadi sinyal bahwa industri otomotif Tiongkok, khususnya segmen kendaraan listrik, tengah menghadapi tekanan besar tidak hanya dari sisi produsen, tetapi juga dari jaringan distribusinya.

(om/ril)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *