OTO Mounture — Industri otomotif Indonesia semakin diramaikan oleh merek-merek asal Tiongkok yang menunjukkan performa impresif sepanjang paruh pertama tahun 2025.
Berdasarkan data wholesales dari Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) periode Januari hingga Juni 2025, sejumlah merek mobil asal Negeri Tirai Bambu itu mencatatkan peningkatan signifikan dalam volume penjualan.
BYD untuk sementara menjadi pemimpin di antara merek-merek Tiongkok dengan penjualan wholesales mencapai 14.092 unit, menguasai sekitar 3,8% pangsa pasar nasional.
Pencapaian ini menempatkan BYD di posisi ke-6 secara keseluruhan dari semua merek otomotif yang tercatat di Indonesia.
Di bawah BYD, Chery menempati posisi kedua di antara merek Tiongkok dengan total penjualan 10.283 unit (2,7%). Disusul oleh Wuling yang membukukan 8.258 unit (2,2%) dan Denza dengan 5.733 unit (1,5%).
BACA JUGA: Alasan Mitsubishi Meluncurkan Destinator, SUV 7 Penumpang Khusus untuk Keluarga
Tak hanya BYD dan Chery, beberapa merek baru seperti Aion (2.705 unit), Geely (1.259 unit), dan Jetour (274 unit) juga mulai menunjukkan eksistensinya di pasar nasional. Bahkan merek seperti Jaecoo dan Xpeng yang sebelumnya belum tercatat, kini mulai masuk ke radar industri.
Kehadiran mobil listrik menjadi salah satu faktor utama pendorong penetrasi merek-merek Cina. BYD, Denza, Aion, dan Neta yang fokus pada kendaraan ramah lingkungan mendapatkan sambutan baik seiring meningkatnya tren elektrifikasi di Indonesia.
Daftar Penjualan Merek Cina (Wholesales Jan–Jun 2025):
1. BYD – 14.092 unit
2. Chery – 10.283 unit
3. Wuling – 8.258 unit
4. Denza – 5.733 unit
5. Aion – 2.705 unit
6. Geely – 1.259 unit
7. Morris Garage (MG) – 939 unit
8. DFSK – 410 unit
9. Neta – 394 unit
10. Jetour – 274 unit
11. BAIC – 254 unit
12. GWM (Great Wall Motors) – 522 unit
13. Seres – 73 unit
14. Jaecoo – 120 unit
15. Xpeng – 0 unit (belum tercatat penjualan)
Tren Positif Mobil Tiongkok di Indonesia
Peningkatan performa merek Tiongkok dalam waktu singkat menunjukkan kepercayaan pasar yang tumbuh terhadap kualitas dan harga kompetitif yang ditawarkan.
Dukungan teknologi, desain modern, serta komitmen pada elektrifikasi turut menjadi nilai tambah dalam bersaing dengan merek Jepang dan Korea yang telah lebih dulu mapan di pasar Tanah Air.
(om/ril)