
OTO Mounture — Kualitas awal kendaraan energi baru (NEV) di Tiongkok kembali mengalami penurunan untuk tahun kedua berturut-turut.
Berdasarkan studi terbaru yang dirilis oleh J.D. Power, belum lama ini, disebutkan bahwa rata-rata ditemukan 226 masalah per 100 kendaraan, naik 16 poin dibandingkan tahun sebelumnya.
Meski angka keluhan meningkat, laju penurunannya tercatat lebih lambat dibandingkan tahun 2023, yang mencatat lonjakan sebesar 37 masalah per 100 unit.
Studi yang memasuki tahun ketujuh ini melibatkan 20.829 pemilik NEV yang membeli kendaraan mereka antara Juli 2024 hingga Januari 2025.
Evaluasi mencakup 122 model dari 48 merek, dengan 107 model memenuhi syarat sampel. Survei dilakukan di 81 kota di Tiongkok dari Januari hingga Maret 2025.
Infotainment Masih Jadi Sumber Masalah Terbesar
Keluhan terbanyak masih datang dari sistem infotainment, dengan rata-rata 31 masalah per 100 kendaraan, angka yang tidak berubah dibandingkan 2024. Keluhan ini mencakup gangguan perangkat lunak, tampilan layar, hingga integrasi dengan perangkat pintar.
Kategori konfigurasi dan sistem kontrol mencatat peningkatan tertinggi, naik 3,5 masalah per 100 kendaraan. Hal ini menunjukkan tantangan besar bagi produsen otomotif dalam menjaga kenyamanan dasar pengguna di tengah maraknya inovasi teknologi.
BACA JUGA: MG 5 Raih 3 Bintang ANCAP Setelah Ditingkatkan, Tapi Masih Tertinggal dari Kompetitor
Baterai dan Pengisian Mulai Membaik
Meski tren umum menurun, performa baterai dan pengisian daya menunjukkan kemajuan. Ada penurunan keluhan sebesar 3,2 per 100 kendaraan, terutama karena peningkatan pada jarak tempuh kendaraan listrik murni (BEV).
“Dengan terus berkembangnya teknologi baterai, masalah terkait pengisian dan baterai mulai menurun,” kata Elvis Yang, General Manager Auto Product Practice di J.D. Power Tiongkok.
Namun, lanjutnya, masuknya NEV ke segmen pasar yang lebih beragam menyebabkan kesenjangan antara ekspektasi konsumen dan kenyataan semakin terlihat, terutama terkait kenyamanan berkendara dan kontrol kebisingan.
PHEV dan REEV Paling Bermasalah
Kendaraan plug-in hybrid (PHEV) dan range-extended electric vehicle (REEV) memang mengalami pertumbuhan pasar, namun juga mencatat tingkat masalah lebih tinggi dibanding EV murni:
PHEV: 234 masalah per 100 kendaraan
REEV: 235 masalah per 100 kendaraan
BEV (EV murni): 220 masalah per 100 kendaraan
PHEV mencatat peningkatan 12 masalah desain per 100, sementara REEV mencatat lonjakan 17 masalah kerusakan atau malfungsi.
Masalah infotainment juga meningkat untuk kedua jenis ini: naik 5 poin untuk PHEV dan 7 poin untuk REEV. Keluhan terkait sistem bantuan pengemudi pada REEV meningkat 6 poin.
BACA JUGA: Alasan Harga Mobil Tiongkok Bisa Lebih Murah dari Mobil Jepang atau Eropa
MPV dan SUV Paling Banyak Dikeluhkan
Model MPV dan SUV juga mengalami peningkatan keluhan, seiring naiknya permintaan di kota-kota besar (tier satu dan dua). Kendaraan jenis ini mencatat peningkatan tertinggi dalam jumlah masalah, yakni 20,8%, dibandingkan jenis bodi lainnya.
Keluhan umum termasuk:
– Kualitas tempat duduk baris kedua dan ketiga
– Sabuk pengaman tidak pas
– Rentang pengaturan kursi terbatas
– Getaran dan suara pada kecepatan tinggi
SUV dengan desain gagah dan kotak makin diminati, terutama di kota tier dua yang mencatat pangsa pasar 8,2% lebih tinggi dibandingkan jenis NEV lainnya.
Namun, lima dari 20 keluhan tertinggi tetap berkaitan dengan kebisingan dan getaran, menandakan kurangnya penyempurnaan produk di segmen ini.
(om/ril)