10 Komponen Wajib Diperiksa pada Mobil Hybrid

Foto: Auto2000

OTO Mounture — Pemilik mobil elektrifikasi khususnya yang bermesin hybrid sudah semakin banyak. Ini tentu menjadin kabar baik, karena dapat mendorong perbaikan kualitas udara.

Namun, bagi pemilik mobil hybrid, perlu memperhatikan kondisi mobilnya supaya ketika digunakan saat mobilitas harian maupun saat liburan, performanya terjaga.

Kurang lebih tak jauh berbeda dengan mobil konvensional pada umumnya, hanya saja ada tambahan perhatian kepada dua komponen elektrifikasi.

Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, mengatakan mobil hybrid Toyota mengadopsi teknologi canggih, yang membuatnya bisa diandalkan oleh konsumen Auto2000 untuk teman mobilitas sehari-hari.

“Walaupun begitu, AutoFamily (sebutan konsumen Auto2000) harus tetap memperhatikan kondisinya dan tidak abaik dalam melakukan perawatan berkala,” tuturnya melalui keterangan resmi, belum lama ini.

BACA JUGA: MForce Luncurkan 3 Motor Baru di JFK 2024, Dibanderol Mulai Rp19 Jutaan

Berikut 10 komponen mobil hybrid yang wajib diperiksa supaya kondisinya terjaga dan siap bermobilitas.

1. Ban

Selain menopang bobot mobil beserta penumpang dan barang, ban juga bertugas menyalurkan akselerasi dan memberikan pengereman yang optimal. Ban harus dapat pula dibelokkan dengan mudah untuk membantu manuver di jalan.

Cek kondisi ban dengan memperhatikan tekanan pada ban sesuai arahan pabrikan, dan cek tanda keausan pada tapak ban. Bersihkan alur ban dari kerikil dan pastikan tidak ada yang sobek atau benjol.

Perhatikan pula kondisi dinding ban dari risiko kerusakan serupa, dan segera ganti ban yang bermasalah.

2. Kaki-kaki

Shock absorber tidak boleh ada kebocoran, termasuk karet-karet penyangga yang getas dan robek. Pastikan pula kemudi tetap dapat bekerja dengan baik tanpa kendala.

Jangan sampai kerusakan pada parts kaki-kaki malah mengganggu saat berkendara harian mauapun saat menemani wisata libur panjang.

3. Motor listrik

Komponen di area kolong lain yang wajib dicek adalah motor listrik mobil hybrid. Karena meneruskan tenaga terus-menerus, kerjanya terbilang berat, apalagi kalau mobil melewati jalan banjir atau rusak.

Pastikan tidak ada masalah pada parts penting ini dengan servis berkala di bengkel.

4. Baterai hybrid

Meskipun memiliki pelindung yang kuat, lokasi baterai di bawah dek penumpang cukup rawan masalah seperti terkena benturan, panas, dan air. Cek baterai dan rumahnya, termasuk kisi-kisi pendingin yang berada di bawah jok penumpang depan. Jangan sampai lubang udara tersebut tertutup karena akan membuat baterai overheat.

Kemudian jangan lupa juga bagi mobil hybrid yang jarang digunakan, jangan hanya rutin memanaskan mobil tapi juga menjalankan mobil, supaya perfroma baterai tetap terjaga.

BACA JUGA: Goodyear Klaim Transaksi di Toko Online Meningkat

5. Rem

Waspada kebocoran pada selang rem, jangan lupa periksa kondisi kampas rem yang bekerja paling berat untuk mengurangi laju mobil. Segera ganti kampas rem jika sudah sampai titik aus supaya tidak gagal bekerja di jalan.

Pastikan volume cairan rem tidak berkurang, serta tidak ada perubahan warna dan endapan lumpur. Cairan rem yang kurang merupakan salah satu tanda kampas rem mulai menipis. Gunakan TMO Brake Fluid untuk menambah cairan rem yang kurang.

6. Oli mesin

Mesin mobil hybrid membutuhkan perawatan oli supaya dapat bekerja dengan baik. Cek takaran oli mesin lewat dipstick dan pastikan tidak kurang.

Perhatikan apakah ada perubahan warna oli mesin, kalau berubah coklat susu merupakan indikator tercampur air. Ganti oli mesin setiap 6 bulan bersamaan dengan servis berkala di bengkel.

7. Radiator coolant

Pastikan warna radiator coolant tidak berubah apalagi sampai keruh karena ada risiko masalah, seperti tercampur kotoran yang dapat membuatnya mampat.

Periksa selang dan rumah radiator karena ada kemungkinan terkena lontaran kerikil yang dapat membuat cairan radiator habis.

8. Cairan kendaraan lainnya

Jangan lupakan cairan mobil penting lainnya seperti minyak kopling mobil manual, air pembersih kaca, oli transmisi, serta cairan power steering hidrolis untuk mobil non EPS.

Pastikan volumenya tidak berkurang dan tidak ada perubahan warna sebagai indikator masalah.

9. Kabin

Gunakan vacuum cleaner untuk mengangkat kotoran, keluarkan karpet, dan bersihkan seluruh area kabin, termasuk rongga dan celah hingga kolong kabin. Bersihkan pula bagasi dari potensi kotor supaya perjalanan terasa nyaman dan tidak ada bau aneh.

10. AC

AC bekerja mendinginkan kabin mobil di tengah kemacetan dan cuaca panas sehingga ada risiko kemampuannya menurun. Filter kabin juga bekerja keras memastikan udara di kabin tetap bersih, sedangkan ada kemungkinan kotoran ikut bersirkulasi.

Kotoran yang terbawa ke dalam kabin akan membuat penumpang tidak nyaman dan berpotensi membawa bibit penyakit.

(om/ril)

, , , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *