OTO Mounture — PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengungkapkan akan segera meluncurkan produk terbarunya pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 mendatang.
Adapun produk baru yang akan diluncurkan ialah All New Mitsubishi Triton yang merupakan mobil di segmen kabin ganda. Hal itu diungkapkan Presiden Direktur PT MMKSI, Atsushi Kurita pada acara Media Gathering di Jakarta, Senin, 1 April 2024.
Menurut dia, pihaknya akan segera meluncurkan Triton terbaru pada ajang GIIAS 2024. Namun, kata dia, sebelum peluncuran resmi pihaknya akan melakukan market test terlebih dahulu.
“Setelah lebaran kita mau melakukan market test dengan konsumen setia khusus mining dan plantation, rencananya di GIIAS kita kenalkan,” katanya.
BACA JUGA:
Mitsubishi Tunggu Waktu yang Tepat untuk Luncurkan Kendaraan Hybrid di Indonesia
Chery Telah Rampungkan Pengiriman 1.000 Unit Omoda E5 ke Konsumen
Diketahui, Triton terbaru hadir dengan berbagai pembaruan, baik dari eksterior, interior, hingga fitur-fitur yang tersemat. Triton terbaru mengusung XRT Concept yang terinspirasi dari ajang balap rally.
Triton baru menggendong mesin diesel berkode 4N16 empat silinder berkapasitas 2.442cc turbo dengan tekanan tinggi pada sistem injeksinya yang dipadupadankan dengan pilihan transmisi otomatis dan manual dengan penggerak empat roda.
Mitsubishi akan Pertimbangkan Rakit Triton secara Lokal
Sementara saat disinggung terkait rencana pemerintah yang menginginkan Indonesia menjadi salah satu basis produksi mobil pikap, atau kabin ganda, Kurita menyebutkan tidak menutup kemungkinan versi terbaru Triton akan dirakit secara lokal.
Kendati pabrik Mitsubishi Motors yang ada di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat saat ini masih menjadi pusat produksi kendaraan seperti Xpander, Xpander Cross, dan XForce.
“Secara perusahaan, kami menghormati pemerintah Indonesia. Sekarang kita serius untuk mempelajari agar bisa melakukannya (perakitan Triton di Indonesia), namun perlu diketahui Indonesia merupakan production hub Xpander, XForce untuk pasar global, dan satu lagi model yang tidak dapat dibicarakan sekarang,” ungkap Kurita.
(om/ls)
