OTO Mounture — Dalam beberapa waktu terakhir, sistem tukar tambah mobil semakin populer di kalangan masyarakat Indonesia. Tren ini berlaku baik untuk pembelian mobil baru maupun mobil bekas, dan menjadi solusi praktis bagi konsumen yang ingin mengganti kendaraan tanpa harus menjualnya secara terpisah.
Namun, dalam proses tukar tambah, setiap konsumen tentu ingin mendapatkan penawaran harga terbaik untuk mobil lamanya. Oleh karena itu, memastikan harga jual kembali (resale value) mobil tetap tinggi menjadi hal yang penting diperhatikan.
Berikut adalah dua cara sederhana yang bisa dilakukan untuk menjaga nilai jual mobil lama agar tetap kompetitif di pasar tukar tambah:
1. Rutin Servis Berkala di Bengkel Resmi
Melakukan perawatan berkala di bengkel resmi adalah langkah penting untuk memastikan mobil tetap dalam kondisi prima. Jadwal servis ini telah disusun sesuai standar pabrikan untuk menjaga performa kendaraan.
Banyak pembeli mobil bekas menjadikan riwayat servis sebagai acuan utama sebelum membeli. Jika mobil tidak dirawat secara rutin di bengkel resmi, pembeli biasanya akan ragu memberikan penawaran tinggi.
Bukti servis resmi menunjukkan bahwa pemilik sebelumnya menjaga kendaraan dengan baik, sehingga meningkatkan kepercayaan dan nilai jual mobil.
BACA JUGA: Tips Aman Menggunakan APAR pada Mobil Listrik
2. Gunakan Asuransi Komprehensif dengan Suku Cadang Asli
Langkah kedua adalah dengan memilih asuransi mobil komprehensif yang mencakup:
– Perbaikan di bengkel resmi
– Penggunaan suku cadang asli (genuine parts)
Data menunjukkan bahwa hampir 90% kendaraan di kota besar mengalami kerusakan bodi, baik itu goresan ringan maupun akibat tabrakan. Perbaikan di bengkel resmi akan menjaga kualitas bodi mobil sesuai standar pabrikan.
Pembeli mobil bekas biasanya dapat membedakan kualitas hasil perbaikan bodi, apakah dikerjakan dengan standar tinggi atau asal-asalan. Perbedaan inilah yang mempengaruhi penawaran harga tukar tambah.
(om/ril)