
OTO Mounture — Berkendara saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan memiliki tantangan tersendiri. Kondisi tubuh yang berkurang asupan makanan dan cairan bisa menyebabkan rasa lemas, mengantuk, hingga menurunkan konsentrasi saat mengemudi. Oleh karena itu, penting bagi pengendara untuk memahami cara berkendara yang aman selama puasa agar tetap fokus dan selamat di jalan.
Menurut Korlantas Polri dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), kecelakaan lalu lintas cenderung meningkat pada jam-jam tertentu selama bulan Ramadan, terutama menjelang berbuka puasa.
Oleh karena itu, pengemudi disarankan untuk lebih berhati-hati dan menerapkan pola berkendara yang aman.
1. Hindari Berkendara saat Mengantuk
Berdasarkan data dari Korlantas Polri, kantuk menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Waktu-waktu rawan mengantuk saat puasa biasanya terjadi setelah sahur (pagi hari) dan menjelang berbuka puasa (sore hari).
Solusi:
– Istirahat cukup sebelum berkendara
– Gunakan teknik power nap (tidur singkat 15-20 menit) jika merasa lelah
– Hindari berkendara jarak jauh saat tubuh sedang lemas
2. Pastikan Asupan Nutrisi saat Sahur dan Berbuka
Asupan makanan dan minuman sangat mempengaruhi tingkat konsentrasi saat berkendara. Menurut rekomendasi Kementerian Kesehatan RI, makanan tinggi serat dan protein kompleks membantu menjaga energi lebih lama selama puasa.
Solusi:
– Konsumsi makanan bergizi seperti nasi merah, telur, dan sayur saat sahur
– Hindari makanan berlemak tinggi yang dapat menyebabkan kantuk
– Minum air yang cukup untuk menghindari dehidrasi
BACA JUGA:
Aion V vs BYD Atto 3: Mana yang Lebih Unggul di Segmen SUV Listrik?
Ide Modifikasi Motor Listrik ALVA: Tampil Futuristik dan Lebih Stylish
3. Waspadai Jam Rawan Kecelakaan
Menurut laporan dari Jasa Marga, jam-jam sibuk selama bulan puasa yang rawan kecelakaan terjadi pada:
– Pagi hari (06.00 – 09.00 WIB) – Saat orang berangkat kerja dalam kondisi mengantuk.
– Menjelang berbuka (16.30 – 18.30 WIB) – Saat pengemudi terburu-buru ingin sampai tujuan.
Solusi:
– Kurangi kecepatan saat jam sibuk
– Tetap patuhi rambu lalu lintas
– Jaga emosi dan tidak terburu-buru saat berkendara
4. Periksa Kendaraan Sebelum Berkendara
Memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima sangat penting, terutama jika berkendara dalam waktu lama atau di jalanan yang padat.
Solusi:
– Cek tekanan ban, oli, dan rem sebelum berangkat
– Pastikan bahan bakar cukup agar tidak terjebak antrean di SPBU menjelang berbuka
– Gunakan helm dan perlengkapan berkendara yang aman bagi pengendara motor
Perlu diingat, berkendara saat puasa membutuhkan perhatian ekstra agar tetap fokus dan selamat di jalan. Dengan istirahat cukup, asupan makanan bergizi, menghindari jam rawan kecelakaan, serta memastikan kendaraan dalam kondisi baik, pengalaman berkendara selama bulan Ramadhan bisa tetap aman dan nyaman.
(om/ls/ril)