Popularitas Mobil Hybrid Meningkat, Hankook Bagikan Tips Aman dan Efisien untuk Road Trip

Geely Starray EM-i

OTO Mounture — Popularitas mobil hybrid di Indonesia terus meningkat seiring dorongan pemerintah dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk beralih ke kendaraan rendah emisi.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil hybrid melonjak hingga 7.511 persen dalam lima tahun terakhir, menandakan kendaraan ini semakin diminati untuk penggunaan harian hingga perjalanan jarak jauh seperti road trip.

Saat ini, terdapat tiga jenis mobil hybrid yang beredar di Indonesia. Pertama, Mild Hybrid Electric Vehicle (MHEV) yang menggunakan motor listrik dan baterai kecil untuk membantu mesin bensin agar lebih efisien di rute panjang.

Kedua, Hybrid Electric Vehicle (HEV) yang dilengkapi sistem pengereman regeneratif untuk mengisi baterai secara otomatis, sehingga efisien dalam berbagai kondisi berkendara.

Ketiga, Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dengan baterai berkapasitas besar yang dapat diisi daya dan ideal digunakan dalam mode listrik untuk perjalanan jarak pendek sebelum menempuh rute luar kota.

Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) Hankook Tire Sales Indonesia, mengatakan mobil hybrid semakin populer karena mampu memadukan tenaga listrik dan bensin untuk menghasilkan efisiensi bahan bakar serta performa optimal, terutama saat perjalanan jarak jauh seperti road trip.

“Namun, perawatan dan cara berkendara tetap menjadi kunci agar fitur pendukung seperti pengereman regeneratif dan mode eco driving dapat berfungsi maksimal,” ujarnya melalui keterangan resmi, baru-baru ini.

BACA JUGA: Mitsubishi New Pajero Sport: SUV Modern untuk Aktivitas Harian dan Perjalanan Jauh

Sebagai perusahaan ban global asal Korea Selatan, Hankook Tire membagikan sejumlah tips agar perjalanan jarak jauh menggunakan mobil hybrid tetap aman, nyaman, dan efisien.

1. Periksa kondisi mobil secara menyeluruh.

Pastikan sistem pendinginan mesin dan baterai dalam kondisi optimal untuk mencegah overheat. Periksa radiator, selang, dan cairan pendingin yang idealnya diganti setiap 40.000 km.

Selain itu, cek sistem pendinginan baterai, kondisi kabel inverter, serta pastikan suhu mesin berada pada kisaran 80–100 derajat Celsius.

2. Jaga kecepatan berkendara tetap stabil.

Hindari akselerasi mendadak yang dapat meningkatkan konsumsi energi. Penggunaan cruise control di jalan tol dengan kondisi lalu lintas lancar dapat membantu menjaga efisiensi, namun sebaiknya dihindari di jalan perkotaan padat, saat hujan, atau di jalur curam.

3. Minimalkan penggunaan posisi netral.

Mobil hybrid mengandalkan pengereman regeneratif untuk mengisi baterai. Fitur ini tidak bekerja saat tuas transmisi berada di posisi netral. Gunakan pedal rem secara wajar agar proses pengisian daya tetap berlangsung optimal.

4. Aktifkan EV Mode di jalan perkotaan.

Pada mobil hybrid, khususnya PHEV, mode EV memungkinkan kendaraan berjalan dengan tenaga listrik murni. Mode ini ideal digunakan di kecepatan rendah dan membantu menekan konsumsi bahan bakar, dengan catatan kapasitas baterai minimal 40 persen.

5. Gunakan ban dengan hambatan gulir rendah.

Ban dengan hambatan gulir rendah membantu mesin dan motor listrik bekerja lebih ringan sehingga konsumsi energi lebih efisien. Pastikan tekanan ban sesuai rekomendasi pabrikan dan kondisi alur ban tetap optimal, terutama saat musim hujan.

“Hambatan gulir ban dapat menyumbang hingga 23 persen dari total konsumsi bahan bakar. Karena itu, pemilihan ban yang sesuai spesifikasi kendaraan sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan kenyamanan berkendara, terutama untuk perjalanan jarak jauh,” jelas Apriyanto.

(om/ril)

 

 

, , ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *