OTO Mounture — Cuaca panas akibat musim kemarau panjang membuat Anda harus memperhatikan kesehatan mobil. Jangan sampai mobil kesulitan menghadapi suhu udara yang tinggi, khususnya ketika harus berhadapan dengan jalan macet.
Oleh karenanya, pemilik kendaraan perlu memperhatikan beberapa komponen berikut ini supaya tetap dapat berkendara aman di tengah cuaca panas seperti dikutip dari siaran pers Auto2000, belum lama ini.
1. Radiator
Tidak dapat dipungkiri, radiator merupakan garda terdepan dalam menghadapi cuaca panas supaya mesin mobil tidak overheat. Dalam tugasnya, radiator memanfaatkan udara di depan mobil untuk mendinginkan radiator coolant yang bersirkulasi di dalamnya.
Masalahnya sekarang, suhu lingkungan di sekitar mobil sudah tinggi. Ditambah ketika mobil harus menghadapi jalan macet, radiator tidak bisa mendapatkan pasokan udara segar karena mobil lebih banyak berhenti. Hal ini akan menghambat proses pendinginan cairan radiator.
Oleh sebab itu, pastikan menggunakan radiator coolant yang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan mobil dengan iklim tropis Indonesia. Anda juga harus memastikan radiator coolant tidak kurang dengan mengecek tangki cadangannya.
Cek radiator dan pastikan tidak ada kebocoron atau karat, serta sirip radiator tidak penyok atau sobek. Selang dan sambungannya wajib diperhatikan karena ada risiko getas. Tutup radiator harus dalam kondisi prima karena tugasnya mengatur tekanan cairan radiator. Pastikan juga kipas pendingin radiator bekerja dengan baik.
BACA JUGA:
Wuling Alvez Sabet Penghargaan Best Value Car di Carvaganza Editors’ Choice Award 2023
2. Ban mobil
Ban mobil melakukan kontak langsung dengan aspal jalan yang sangat panas di siang hari. Telapak ban yang aus, memiliki risiko meletus karena anyaman kawat baja ban berhubungan langsung dengan permukaan jalan yang panas. Segera ganti ban mobil ketika batas keausan telapak ban atau Tire Wear Indicator (TWI) sudah terlihat.
Tekanan udara ban yang terlalu rendah membuat dinding ban tidak dapat menahan gerakan naik-turun dengan baik, bahkan menekuk kalau terlalu kempis. Alhasil, defleksi pada dinding ban bakal lebih tinggi dari normal dan berisiko merusak anyaman kawat baja di dinding ban. Ban dapat meletus dalam kondisi pemakaian berat.
3. Rem mobil
Dalam kondisi normal saja, kerja rem mobil sudah berat. Apalagi rem mobil tidak punya sistem pelepas panas seperti radiator. Untuk itu, pastikan sudah menggunakan cairan rem yang sesuai spesifikasi dan kebutuhan rem mobil di Indonesia supaya performanya tetap optimal.
Cairan rem tidak boleh berkurang dengan mengecek tabung cadangannya di ruang mesin. Segera tambahkan, namun kalau terlalu sering kurang, bawa mobil ke bengkel untuk pemeriksaan. Pastikan tidak ada endapan lumpur di dalam tabung untuk mencegah sumbatan dalam sistem rem.
Mengganti kampas rem yang sudah habis membuat Anda tidak menekan pedal rem lebih kuat sehingga kerja cairan rem tidak terlalu berat. Pastikan tidak ada selang rem yang getas atau sobek, termasuk risiko karat pada sambungan dan pipa minyak rem. Waspada debu yang dapat menghalangi kerja sensor rem atau masuk ke dalam sistem rem mobil.
BACA JUGA:
Mobil Hybrid Dominasi Penjualan Suzuki pada September 2023
4. AC mobil
Meskipun tidak terkait langsung dengan kesehatan mobil, AC yang kurang sejuk bisa membuat Anda kegerahan bahkan stres dan emosional di jalan. Untuk itu, segera cek cairan refrigerant atau freon yang bisa berkurang jika saluran AC bocor sehingga membuat embusan AC tidak dingin.
Debu dari luar dapat terbawa masuk ke dalam mobil hingga akhirnya menutup evaporator. Alhasil, kemampuan evaporator dalam mendinginkan kabin ikut turun. Ganti filter kabin yang kotor untuk menjaga kebersihan evaporator, yang juga menjaga udara AC tetap bersih supaya penumpang nyaman.
Sembari mengecek radiator, Anda dapat memeriksa kondensor AC mobil yang dipasang di depan radiator. Pastikan tidak ada sirip yang bocor, penyok, atau berkarat. Cek kompresor AC dari suara aneh dan fan belt kompresor tidak berdecit atau sobek.
5. Oli mesin
Oli mesin punya peran juga untuk membantu mendinginkan mesin mobil dengan melepaskan panas yang dibawa dari dalam mesin. Pastikan volume oli mesin tidak berkurang dengan memeriksanya lewat dipstick.
Selanjutnya, jaga kualitas senyawa kimia pelumas agar tidak rusak akibat usia pakai dengan menggantinya secara rutin saat servis berkala. Gunakan oli mesin yang sesuai kebutuhan dan spesifikasi mobil supaya oli mesin dapat menunaikan semua tugasnya dengan baik. (OM/RIL)