Penyebab Sepeda Motor Jadi Boros

Ilustrasi menggunakan sepeda motor (Foto: AHM)

OTO Mounture — Memiliki sepeda motor dengan performa yang baik namun tetap irit bahan bakar tentu jadi keinginan setiap pengendara. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman berkendara untuk aktivitas sehari-hari menjadi lebih menyenangkan.

Namun ada kalanya sepeda motor yang biasanya irit bahan bakar terasa jadi lebih boros, sehingga mengganggu kesenangan dalam berkendara. Dikutip dari laman Astra Honda Motor (AHM), berikut ini beberapa penyebab sepeda motor terasa jadi lebih boros dalam konsumsi bahan bakar.

1. Filter udara kotor

Filter udara yang kotor adalah salah satu penyebab konsumsi bahan bakar jadi lebih boros. Kotoran seperti minyak dan debu yang menempel pada filter menghambat aliran udara yang masuk ke ruang bakar, akibatnya volume campuran udara dan bahan bakar menjadi tidak ideal.

Kondisi ini membuat proses pembakaran jadi tidak sempurna sehingga banyak bahan bakar terbuang sia-sia. Karena itu, penting untuk membersihkan atau menggati filter udara secara teratur.

2. Tekanan angin ban kurang

Kondisi ban yang kekurangan angin membuat permukaan ban yang menyentuh aspal jadi lebih lebar. Akibatnya laju motor akan terhambat dan motor terasa lebih berat. Tekanan angin yang tidak cukup menyebabkan mesin bekerja lebih keras dan akhirnya mengakibatkan peningkatan konsumsi bahan bakar.

Oleh karena itu, penting untuk secara rutin memeriksa tekanan ban dan pastikan dalam kondisi yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

BACA JUGA:

Bahaya Mencampur Bahan Bakar di Kendaraan

Simak! Ini Hal Penting Terkait Ban Mobil saat Berkendara Jarak Jauh

3. Busi yang lemah

Salah satu tanda busi sudah mulai tidak layak pakai yaitu melemahnya percikan api yang menyebabkan proses pembakaran tidak mencapai hasil optimal. Akibatnya, daya gerak yang dihasilkan akan terasa lemah dan sepeda motor jadi kurang bertenaga.

Dalam kondisi seperti ini, pengendara cenderung menggenggam tuas gas lebih kuat agar kendaraannya dapat berakselerasi lebih cepat, yang pada akhirnya meningkatkan konsumsi bahan bakar.

Ada beberapa penyebab lemahnya percikan api yang keluar dari ujung elektroda busi, seperti kotoran sisa pembakaran yang menempel pada busi atau kondisi busi itu sendiri. Karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan sepeda motor secara rutin.

4. Rantai motor atau belt CVT aus atau retak

Rantai motor yang kendur atau belt CVT yang melar juga dapat menyebabkan konsumsi bensin boros, karena rantai yang kendur akan mengakibatkan tarikan pada roda menjadi berat.

Kondisi tersebut menandakan bahwa rantai atau belt CVT perlu diganti dengan yang baru. Jika sabuk CVT tidak diganti, maka konsumsi bahan bakar akan meningkat dan ada risiko belt CVT putus secara tiba-tiba.

5. Gaya berkendara buruk

Gaya berkendara yang kurang baik juga dapat mengakibatkan penggunaan bensin yang boros. Gaya berkendara yang sering kali melakukan akselerasi tiba-tiba, menggeber-geber motor, dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar secara signifikan.

Meski sepeda motor dalam kondisi prima, konsumsi bahan bakar yang efisien tidak akan bisa tercapai apabila tidak dibarengi dengan gaya berkendara yang baik. Untuk itu, penting agar gaya berkendara dilakukan dengan tenang dan santai guna mencapai efisiensi penggunaan bahan bakar yang lebih baik. (OM/RIL)

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *