OTO Mounture — Saat ini, mobil hybrid menjadi salah satu kendaraan pilihan masyarakat Indonesia. Tak beda dengan mobil jenis lainnya, mobil hybrid juga membutuhkan perawatan, salah satunya penggantian oli mesin.
Namun, di kalangan masyarakan sempat berkembang informasi, kalau mobil hybrid tidak membutuhkan ganti oli mesin mengingat sudah ada motor listrik.
Apalagi di jalan, mesin bensin semakin jarang beroperasi sepanjang daya baterai hybrid masih aman. Tapi patut dicatat, mesin bensin tetap butuh perawatan, termasuk ganti oli mesin dan cairan penting lainnya.
Chief Marketing Auto2000, Yagimin, menjelaskan walaupun kendaraan elektrifikasi, mobil hybrid Toyota tetap membutuhkan perawatan berkala, di antaranya komponen hybrid seperti ECU, baterai, dan motor listrik.
“Tidak kalah penting adalah mesin bensin yang tetap diandalkan. Karenanya, AutoFamily (sebutan bagi konsumen Auto2000) wajib merawat mesin mobil hybrid secara berkala, khususnya mengganti oli mesin,” ujarnya melalui keterangan resmi, Selasa, 29 Oktober 2024.
BACA JUGA: Mitsubishi Kembangkan Perangkat Lunak Baru di KidZania Jakarta
Seiring bekerjanya mesin hybrid, struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah dan kemampuannya dalam menjalankan tugas menurun.
Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak kotoran alias residu.
Kotoran akan menghambat kinerja mesin dan komponen di dalamnya rusak. Residu berlebihan turut mempengaruhi pompa dan filter oli mesin bahkan mampat.
Fungsi oli lainnya seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat.
Sebaiknya tidak membiarkan oli mesin tidak diganti meskipun mobil jarang dipakai. Seiring waktu, senyawa kimia di dalam oli mesin akan mengalami perubahan akibat proses oksidasi.
Kandungan air akibat oksidasi pada oli mesin akan meningkat hingga mencapai level yang berbahaya jika didiamkan.
Begitu mesin dinyalakan, kontaminasi air akan merusak formula oli dan kemampuannya turun. Alhasil, mesin mobil bermasalah akibat pelumas gagal melindungi komponen mesin.
Ruang mesin juga punya potensi timbul karat yang akan merambat ke berbagai komponen mesin hybrid.
Maka dari itu, walaupun mesin bensin pada mobil hybrid jarang beroperasi karena efisiensi baterai dan motor listrik semakin tinggi, tetap membutuhkan ganti oli mesin setiap 6 bulan atau 10.000 kilometer, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.
BACA JUGA: Transformasi Total New Pajero Sport, Lebih Gagah nan Canggih
Untuk itu, pengguna mobil hybrid diimbau untuk mempelajari dengan cermat jenis oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin mobil hybrid di buku manual kendaraan.
Pastikan untuk melakukan pengecekan indeks kekentalan atau viskositas cairan yang ada pada oli mesin. Biasanya terdapat kode spesifikasi oli pada mesin mobil yang tertulis 0W-20, 0W-40, 10W-40, 20W-50 dan lain sebagainya.
Sesuaikan dengan kebutuhan mesin hybrid Toyota supaya oli memberi perlindungan optimal dalam kondisi sangat ekstrem sekalipun.
Kualitas oli mesin sudah diklasifikasikan berdasarkan jenis, masa pakai, teknologi, dan parameter lainnya. API (American Petroleum Institute) adalah institusi yang mengatur penetapan kualitas tingkat kemampuan oli untuk menjaga performa mesin. Pakai oli mesin dengan API service sesuai kebutuhan mesin agar daya tahannya terjaga.
Manfaatkan oli sintetis dengan formula aditif yang diracik sesuai dengan kebutuhan mesin hybrid. Formulanya dibuat agar memiliki kadar penguapan yang rendah, tahan gesekan supaya dapat melumasi komponen dengan baik, tahan oksidasi untuk mencegah karat, dan punya daya pembersih tinggi.
(om/ril)