OTO Mounture — Baterai atau aki merupakan komponen pendukung penting pada sepeda motor. Aki bekerja menyimpan dan menyalurkan tenaga listrik dari spul dan magnet di mesin. Tenaga tersebut kemudian dialirkan ke semua komponen kelistrikan seperi elektrik starter hingga komponen pencahayaan.
Ada dua jenis baterai sepeda motor yang beredar di pasaran, yaitu aku basah atau aki konvensional dan aki kering atau maintenenance free (MF).
Adapun aki MF adalah jenis baterai VRLA (Valve Regulated Lead Acid), atau aki yang tidak memerlukan penambahan air aki. Karena itu diberi istilah “Maintenance Free” atau bebas perawatan.
Dikutip dari laman Astra Honda Motor (AHM), disebutkan bahwa baterai MF memiliki desain wadah berwarna solid atau tidak transparan seperti aki basah dan pada bagian atas wadahnya juga telah disegel serta diberikan stiker larangan untuk tidak dibuka. Karena aki MF tidak memerlukan penambahan atau pengisian ulang air aki.
Bila MF soak atau tegangan aki di bawah standar 12,4 volt, disarankan melakukan pengecasan atau menggantinya dengan aki baru.
BACA JUGA:
Honda Forza versi Penyegaran Diluncurkan, Maharnya Rp90 Jutaan
Ini Ciri Fuel Pump Mobil Bermasalah
Aki MF memiliki beberapa keunggulan di antaranya praktis, karena tidak memerlukan penambahan air aki. Lalu, lebih ringan, karena memiliki ukuran yang lebih kecil dengan kapasitas yang sama seperti aki basah.
Selanjutnya, tenaga Listrik (Cranking Power) lebih besar, karena menggunakan elemen timah berkalsium untuk mengurangi hambatan listrik sehingga meningkatkan kemampuan penghantar listrik. Lebih aman, karena menggunakan katup pengatur tekanan berlebih, dan bebas bocor, karena disegel sehingga menghilangkan potensi kebocoran.
Meski dikatakan sebagai aki bebas perawatan, pemilik sepeda motor tetap harus melakukan pemeriksaan untuk menjaga kualitas dan keselamatan dalam pemakaian aki.
Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan pada aki MF seperti membuka segel untuk menambahkan air aki atau mengganti cell baterai. Karena hal tersebut bisa menyebabkan beberapa hal antara lain hilang garansi apabila masih dalam masa garansi.
Kemudian berpotensi terjadinya kebocoran pada bagian katup pengatur tekanan dan segel yang telah dibuka. Sedangkan sifat cairan elektrolit yang terdapat di dalam baterai bisa menyebabkan karat pada logam, kerusakan pada part plastik atau sejenisnya dan iritasi pada kulit.
Untuk menjaga kinerja aki agar tetap optimal dan aman dalam pemakaian, maka lakukan pengecekan tegangan baterai secara berkala. Bila tegangan berkurang maka tambahkan muatan listrik melalui proses yang disebut strum aki.
Bersihkan terminal baterai secara berkala dari kotoran atau karat agar aliran listrik tetap stabil dan tambahkan grease bila perlu. (OM/RIL)