OTO Mounture — Mengisi daya ponsel pintar (smartphone) tidak melulu dilakukan dengan sambungan listrik di rumah, kantor atau melalui power bank, tetapi juga bisa dilakukan melalui sumber listrik alternatif seperti pada mobil. Namun, beberapa uji teknis menyatakan bahwa pengisian melalui daya di mobil ini banyak memberikan risiko pada perangkat yang diisinya.
Tak hanya membawa listrik yang tidak stabil akan tetapi listrik yang dihasilkan dari kendaraan roda empat ini juga mampu menghasilkan listrik yang berubah-ubah sehingga dapat mengakibatkan kerusakan pada sel baterai di smartphone.
Kendati demikian ada beberapa langkah yang dapat diperhatikan agar kita masih dapat melakukan pengisian pada mobil. Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pengisian ulang daya pada mobil.
1. Kenali dan pilih perangkatnya
Mengisi daya dengan menggunakan soket korek api elektronik pada mobil tidak selalu menjadikan perangkat gadget kita dalam ‘bahaya’. Akan tetapi hal ini masih bisa dilakukan asalkan kita mengenali perangkat dan memastikan perangkat yang akan digunakan telah aman. Pertama, kenali terlebih dahulu perangkat yang akan kita gunakan itu cocok untuk diaplikasikan di mobil.
2. Pastikan aki pada mobil dalam kondisi prima
Aki merupakan bagian terpenting dalam kelistrikan mobil, hal ini tentunya menjadi utama ketika akan mengambil kelistrikan dari mobil untuk beban tambahan. Apabila aki dalam kondisi yang kurang baik hindari melakukan pwngisian pada mobil. Selain dapat menambah kerusakan pada kelistrikan, penggunaan yang dipaksakan juga akan mengakibatkan perangkat menjadi rusak.
Office Supervisor RavPower Indonesia, Helmi Rangga, mengatakan bahwa perangkat yang tidak memiliki sirkuit pintar yang berfungsi untuk mengatur beban daya listrik akan berimbas pada kelistrikan yang ada di mobil.
“Tidak hanya kelistrikan yang ada di mobil, namun juga kelistrikan dari perangkat yang diisi juga akan mengalami gangguan,” katanya di Jakarta, beberapa waktu lalu. (OM/MC)