Langkah Persiapan Sebelum Masuk Jalan Tol

Ilustrasi berkendara di jalan tol (OTO Mounture)

OTO Mounture — Saat melakukan perjalanan, biasanya pengemudi akan lebih memilih menggunakan jalan tol. Alasannya, menggunakan jalan tol akan lebih menghemat waktu jika dibandingkan dengan jalan biasa.

Terlebih saat akan bepergian keluar kota, maka jalan tol menjadi alternatif jalan yang bisa digunakan untuk mempersingkat waktu tempuh. Kendati lebih mudah dan cepat, namun untum melintasi jalan tol maka pengemudi harus mempersiapkan segala hal untuk memperlancar perjalanannya.

Senior Instructure Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan bahw kondisi dan medan jalan tol memiliki karakteristik yang berbeda dengan jalanan dalam perkotaan.

“Jalan tol memiliki medan halus, relatif panjang dan tidak berliku, sehingga cenderung ‘memancing’ pengendara untuk tancap gas tanpa menghiraukan batas kecepatan kendaraan,” katanya beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Jangan Panik, Lakukan ini saat Pecah Ban di Jalan

Ia pun mengingatkan bahwa sebelum memasuki jalan tol, maka pengemudi harus mempersiapkan tiga hal. Adapun ketiga hal itu, diantaranya persiapan fisik pengemudi, di mana pengemudi harus tidur cukup minimal tujuh jam sebelum berkendara untuk meminimalisir kelelahan saat di jalan tol.

Kemudian, pengecekan mobil untuk kelayakan berkendara jarak jauh, seperti pengecekan tekanan angin, ketebalan ban, kondisi mesin, dan hal penting lainnya. Selanjutnya, pemilihan rute dan waktu keberangkatan, karena berkendara siang atau malam, memiliki kondisi tantangan yang berbeda bagi pengendara.

Ketika berkendara, beberapa aspek lain terkait keselamatan di jalan tol juga perlu diperhatikan mulai dari batas kecepatan, etika menggunakan lajur kanan dan lajur kiri, menjaga jarak aman, dan keharusan beristirahat setelah berkendara selama tiga jam.

Ketika beristirahat di fasilitas rest area di jalan tol, pengendara juga dapat melakukan senam ringan agar dapat menyegarkan otot, syaraf dan otak, sehingga peredaran darah dan oksigen lancar kembali guna melanjutkan perjalanan dengan kondisi fisik optimal.

Selain itu, pengguna jalan tol juga sering dihadapi dengan kondisi aquaplaning ketika sedang terjadi hujan lebat. Pengemudi tetap fokus dan dapat mengurangi kecepatan saat hujan turun serta mengambil lajur kiri dengan kecepatan konstan maksimal 60 kilometer per jam.

Untuk membantu visibilitas, nyalakan lampu senja atau lampu kabut dan hindari menyalakan hazard. Apabila terlanjur mengalami selip karena kondisi aquaplanning, usahakan melakukan counter steer dengan mengarahkan ke depan atau ke tujuan, serta melepas kaki dari pedal gas dan tidak menginjak pedal rem, guna menghindari selip berlebih yang juga bisa berdampak pada kendaraan terguling. (OM/LS)

, ,

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *